“Hahaha, lihat kawan-kawan, Abu Nawas tidak berani melawanku,” teriaknya memprovokasi.
Abu Nawas senyum saja. Asyik melahap makanannya. Lalu sesekali menyeruput minuman.
Sambil Begitu sebenarnya Abu Nawas sedang berpikir tentang tabak-tebakan yang ditantang Abu Iseng.
Dirinya tahu kalau lelaki yang menantangnya itu jago tebak-tebakan. Harus ada strategi untuk mengalahkannya.
BACA JUGA:5 Rekomendasi gunung yang cocok untuk solo camping, nomor 3 vienya paling menawan
BACA JUGA:Tidak Hanya Menjadi Kampus Terbaik, Ternyata 4 Kampus Ini Kampus Tertua di Indonesia
Di meja lain Abu Iseng terus saja nyerocos memancing Abu Nawas agar mau meladeni tantangannya.
“Aku sebenarnya sudah siapkan taruhan besar kalau Abu Nawas mau melawanku. Tapi kalian kihat sendiri, dia ciut hahahaha,” cerocosnya.
“Malah duduk saja menjauh. Pura-pura sibuk makan. Mungkin menunggu kita pulang duluan, karena malu,” pancing Abu Iseng disambut gelak tawa kawan-kawannya.
Setelah menemukan strateginya, Abu Nawas segera menghabiskan makanannya. Lalu bangkit berdiri dan berjalan menuju meja Abu Iseng dan kawan-kawannya.
Semua mata tertuju ke Abu Nawas. Menunggu apa yang akan terjadi.
“Hai Abu Iseng, kamu benar-benar ingin beradu tebak-tebakan denganku?” tanya Abu Nawas.
“Dari tadi juga aku serius Abu Nawas. Kamu saja yang terlihat takut dan mau menghindar hahaha,” ejek Abu Iseng.
“Aku terima tantanganmu. Tetapi aturannya bagaimana?” pancing Abu Nawas.
BACA JUGA:Mau Liburan Akhir Tahun ke Bali? 5 Hotel Murah Ini Bisa Jadi Pilihan
BACA JUGA:Akumulasi Kasus HIV AIDS Di Kota Banjar Capai 354 Orang, 18 Orang Meninggal Dunia