BACA JUGA:5 Rekomendasi Gunung yang Cocok Untuk Solo Camping, Nomor 3 Vienya Paling Menawan
BACA JUGA:Tips Menjaga Kesehatan Di Musim Hujan: Lakukan Ini Agar Tetap Bugar
Suaminya langsung menuju pintu untuk melihat siapa yang datang.
Betapa kaget begitu membukakan pintu.
“Tuan Abu Nawas?” setengah memekik menyambut orang yang dimintai nasehat itu.
“Bagaimana rumahmu sekarang?” tanya Abu Nawas tanpa masuk.
Pria itu dan juga istrinya tersipu menahan malu.
“Terima kasih atas nasehat Tuan Abu Nawas. Rumah kami terasa luas setelah domba-domba itu kami jual,” jawab pria itu.
“Sempit dan lapang itu adanya di dalam pikiran. Sedangkan rasa nyaman itu timbul dari hati yang bersyukur,” ujar Abu Nawas sambil tersenyum dan langsung pamit.
Pria itu melongo. Lalu memandang ke istrinya.
BACA JUGA:Tidak Hanya Menjadi Kampus Terbaik, Ternyata 4 Kampus Ini Kampus Tertua di Indonesia
BACA JUGA:Jangan Sampai Depresi! Lakukan Tips Ini Saat Mengahadapi Dosen Killer
Akhirnya suami istri itu paham atas kekeliruannya selama ini.
Mereka kurang bersyukur atas nikmat rumah yang Allah berikan.
Mereka selama ini merasa rumah yang ditempati sempit, kurang nyaman. Itu semua karena menuruti keinginan pikirannya dan terutama nafsunya.(*)