BACA JUGA:Anggaran Tak Memadai, Hari Disabilitas Jadi Momentum Tumbuhkan Rasa Kepedulian Sesama
Sehingga, kegiatan pemberdayaan yang dilakukan mengenai upaya meminimalisir emisi asap pabrik menggunakan teknik penanaman kokedama tanaman Sansevieria yang diterapkan di lingkungan industri pabrik wajan sangat mendukung program yang telah pemerintah desa buat.
Beliau juga mengharapkan setelah terlaksananya pemberdayaan masyarakat ini diharapkan masyarakat lebih sadar untuk melakukan pengendalian dari emisi asap pabrik dan menjaga kesehatannya.Kegiatan pre-test kepada masyarakat Desa Sindangsari untuk mengetahui pengetahuan sebelum adanya pemberian materi.
Pemaparan materi disampaikan oleh salah satu mahasiswa yakni Aisya Rahmawaty mengenai dampak dari emisi asap pabrik, penanggulangan emisi asap pabrik dengan penanaman tanaman menggunakan teknik kokedama pada tanaman Sansevieria.
Dilanjutkan dengan praktik penanaman tanaman Sansevieria menggunakan teknik kokedama oleh Devina Dzahraini dan Dita Destiati yang diikuti oleh 6 orang masyarakat Desan Sindangsari. Peserta yang hadir sangat antusias terhadap kegiatan pemeberdayan tersebut.
Setelah itu melakukan melakukan pos-test untuk mengetahui peningkatan pengetahuan setelah pemberian materi, dengan hasil pos-test menunjukkan masyarakat Desa Sindangsari mengalami peningkatan pengetahuan sebesar 84,6%.
Dengan demikian, kegiatan pemberdayaan masyarakat yang telah dilaksanakan sangat efektif dan masyarakat mampu untuk memahami materi yang telah diberikan.
BACA JUGA:Kasus Korupsi Dana Desa Setiap Terus Meningkat, Inspektorat Minta Warga Ikut Mengawasi
Acara terakhir yaitu penyerahan simbolisasi kepada pihak Desa Sindangsari oleh Devina Dazharaini selaku ketua kelompok kepada pihak Desa Sindangsari yang diwakilkan oleh kader di Desan Sindangsari
Penutupan pemberdayaan masyarakat oleh Putri Salma Andina selaku Master of Ceremony dengan ucapan Alhamdulillah, dan terakhir ditutup dengan sesi foto bersama tamu undangan dan masyarakat Desa Sindangsari.