BACA JUGA:Luar Biasa! Produk Olahan Petani Milenial Jawa Barat Mendunia
Banyak dari mereka merasakan dampak krisis finansial global pada tahun 2008, yang memunculkan ketidakpastian ekonomi dan mengubah pandangan mereka terhadap pekerjaan dan keuangan.
Beban utang pendidikan tinggi juga menjadi masalah serius bagi banyak Milenial, yang mencoba mengukir jalannya di tengah persaingan sengit.
Generasi Gen Z: Anak Muda yang Terhubung Secara Digital
Gen Z, yang lahir antara akhir tahun 1990-an hingga pertengahan 2010-an, merupakan generasi yang tumbuh di tengah kemajuan teknologi yang lebih lanjut.
Mereka adalah pengguna internet yang sangat canggih dan terhubung, memiliki kemampuan beradaptasi yang tinggi terhadap perubahan teknologi.
Gen Z dikenal sebagai generasi yang sangat terbuka terhadap keragaman, inklusif, dan memiliki kesadaran sosial yang kuat.
Namun, seperti Milenial, Gen Z juga dihadapkan pada berbagai tekanan. Mereka tumbuh di dunia yang terus berkembang dengan cepat, di mana ekspektasi sosial dan tekanan akademis semakin meningkat.
Sosial media dan tekanan untuk tampil sempurna di depan umum turut memengaruhi kesehatan mental mereka.
Menanggung Kerasnya Dunia: Tantangan dan Resilience
Kedua generasi ini, meskipun dihadapkan pada beban dan tekanan yang nyata, menunjukkan ketahanan yang luar biasa.
Mereka memahami pentingnya beradaptasi dengan perubahan dan mengembangkan keterampilan yang diperlukan untuk bertahan di dunia yang terus berubah.
Sikap santai mereka muncul sebagai bentuk perlindungan diri dari tekanan sehari-hari.
Dalam menghadapi tantangan ekonomi, banyak Milenial yang mencari jalan alternatif, seperti berwirausaha, bekerja lepas, atau terlibat dalam ekonomi berbagi.
Gen Z, dengan semangat kreativitas dan inovasi mereka, mencari cara untuk memanfaatkan teknologi dan media sosial sebagai alat untuk mengubah dunia dan membuat perbedaan positif.