Salah satu yang sudah banyak digunakan yaitu Daun Sirsak.Saat dibandingkan dengan obat kanker yang standar digunakan, yaitu tamoxifen, senyawa aktif dari daun sirsak ternyata lebih baik untuk menekan sel kanker.
Selain itu, potensi lainnya yang menarik adalah melinjo. Ternyata, biji melinjo memiliki kandungan senyawa aktif yang sangat baik menekan pertumbuhan sel kanker yaitu gnetin C dan trans-resveratrol.
8. Bawang Tiwai (Eleuthrine Americana)
Bawang tiwai (Eleutherine bulbosa) adalah tanaman yang ditemukan di beberapa wilayah tropis, termasuk di Indonesia, dan telah lama digunakan dalam pengobatan tradisional.
Beberapa penelitian telah dilakukan untuk mengevaluasi potensi manfaat bawang tiwai, termasuk dalam konteks pencegahan atau pengobatan kanker.
Namun, perlu dicatat bahwa penelitian mengenai efek bawang tiwai pada kanker masih terbatas, dan hasil yang ada masih memerlukan penelitian lebih lanjut.
9. Biji Dari Buah Anggur
Biji dari buah anggur dikenal sebagai salah satu sumber polifenol yang kaya, terutama resveratrol. Resveratrol telah menjadi fokus penelitian karena dikaitkan dengan berbagai manfaat kesehatan, termasuk potensi efek anti-kanker.
10. Propolis (Dari Lebah Madu)
Propolis adalah zat yang dihasilkan oleh lebah madu dari resin pohon dan getah tanaman.
Lebah menggunakan propolis untuk menyegel sarang dan melindungi koloni mereka dari bakteri, jamur, dan serangga.
Propolis telah lama digunakan dalam pengobatan tradisional karena potensi sifat antibakteri, antiviral, dan anti-inflamasi.
Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa propolis mungkin memiliki potensi manfaat terkait dengan kanker, tetapi penelitian masih dalam tahap awal dan hasilnya perlu diverifikasi lebih lanjut.
Itulah beberapa tanaman pelawan Sel Kanker yang di rekomendasikan oleh Guru Besar ITB.
BACA JUGA:Mengenal Jenis Penyakit Kanker, Penting Untuk Pencegahan Sejak Dini
Prof. Ketut mengenai deretan tanaman pelawan sel kanker menunjukkan bahwa alam menyediakan sumber daya potensial dalam perang melawan penyakit ini.