Warga selanjutnya menanam tiga bibit sekaligus dalam satu lubang tanam, dan diikat pada ajir bambu, sebagai tegakkan tanaman.
Ajir bambu juga berfungsi mengurangi risiko kerusakan akibat arus air laut dan hempasan limbah seperti potongan kayu dan sampah.
Partisipasi aktif dari kelompok warga Dumaring menunjukkan kesadaran yang tinggi akan pentingnya pelestarian lingkungan wilayah mereka.
Salah seorang warga Dumaring, Siya, menuturkan, di hari pertama hanya ditanam ratusan bibit mangrove.
Masa tanam perdana ini menurut warga masih terkendala air laut yang pasang.
Siya berharap, bibit mangrove yang ditanam bisa tumbuh segar dan kokoh, sehingga kelak bisa memberikan manfaat bagi lingkungan sekitar.
Kegiatan tanam perdana bibit mangrove dalam program kolaborasi konservasi hutan mangrove Dumaring ini, diharapkan mampu mewujudkan restorasi ekosistem hutan mangrove pesisir pantai teluk berukang.
Diketahui, program kolaborasi konservasi hutan mangrove Dumaring ini, melibatkan tim restorsi mangrove Pansela bersama warga Dumaring serta didukung pemerintah kampung.
BACA JUGA:Langkah Perlindungan Hutan Mangrove, Tim Kolaborasi Konservasi Mangrove Dumaring Patroli Pantai
Simak Berita Selengkapnya dalam Video Berikut ini: