RADAR TASIK TV - Setelah tuntas melakukan pemantauan kawasan mangrove Dumaring di sepanjang lebih kurang lima koma lima kilometer, tim program konservasi mangrove Dumaring, pada 2024 ini telah memetakan langkah lanjutan.
Abrasi pantai rata-rata teridentifikasi 100 meter, dan sudah terjadi sejak tiga puluh tahun terakhir.
Fenomena kerusakan pesisir tersebut, kini mulai mendapat sentuhan dari tim program kolaborasi konservasi mangrove Dumaring yang didalamnya terdiri dari tim restorasi mangrove KPL Pansela dan kelompok warga Dumaring.
PT. Gagas Dinamiga Aksenta selaku perancang dan pengelola program kolaborasi konservasi hutan mangrove Dumaring, memulai langkah nyata.
Tanam perdana ribuan bibit mangrove telah dilakukan sejak Sabtu dan Minggu 24 -25 Februari 2024.
Lokasi yang dipilih yakni di pesisir pantai teluk berukang kampung dumaring.
Dengan menggaet warga lokal dan tim restorasi mangrove kelompok peduli lingkungan Pantai Selatan atau Pansela, penanaman bakal dilakukan secara berklanjutan.
Agus Saptanudin, anggota tim restorasi mangrove Dumaring KPL Pansela menjelaskan, ribuan bibit mangrove yang ditanam saat ini terdiri dari jenis rhizophora mucronata,
Menurut Agus, jenis ini dinilai cocok untuk ditanam di kawasan Dumaring, mengingat mangrove jenis ini adaftif, dan berakar rimbun.
BACA JUGA:Dumaring Forest Camp 2023 Ajak Pelajar Mengenal Alam, Upaya Regenerasi Dalam Merawat Hutan
Dengan begitu, mangrove yang ditanam saat ini diharapkan mampu menahan arus air laut.
Dalam tanam perdana ini, tim sekaligus memberi pelatihan kepada warga kampung Dumaring tentang elevasi air laut.
Warga juga diberi pelatihan pola menanam, khusus dengan metode pola tanam blok dan zigzag.
Langkah ini disesuaikan dengan kontur alam Pesisir Teluk Berukang, sebagai lokasi tanam perdana.
Sebagai media tanam bibit mangrove, lumpur pantai yang tertutup pasir dicangkul terlebih dahulu.