2. Nasi
Nasi merupakan makanan pokok bagi banyak orang di seluruh dunia. Namun, nasi mengandung spora bakteri yang dapat berkembang biak saat disimpan dalam suhu ruangan.
Saat nasi dipanaskan kembali, spora tersebut dapat berubah menjadi bakteri yang aktif dan menghasilkan toksin berbahaya, seperti yang terjadi pada kasus keracunan makanan di Asia Tenggara yang disebabkan oleh Bacillus cereus.
BACA JUGA:Konon 5 Makanan Ini Bisa Bikin Awet Muda, Simak Selengkapnya...
BACA JUGA:Jarang Disadari, Ini Makanan Sehari-Hari Yang Bikin Koleterol Naik
3. Daging Ayam
Daging ayam adalah sumber protein hewani yang penting, namun, daging ayam juga rentan terhadap kontaminasi bakteri seperti Salmonella dan Campylobacter.
Ketika daging ayam dipanaskan berulang-ulang, bakteri ini dapat bertumbuh dengan cepat dan menghasilkan toksin yang berpotensi membahayakan kesehatan.
Keracunan makanan yang disebabkan oleh bakteri ini dapat menyebabkan gejala seperti mual, muntah, dan diare yang parah.
4. Makanan Bersantan
Makanan bersantan, seperti kari atau sup santan, mengandung lemak yang rentan teroksidasi saat dipanaskan berulang-ulang.
Proses oksidasi ini dapat menghasilkan senyawa beracun seperti aldehida dan keton yang dapat membahayakan kesehatan jika dikonsumsi secara berlebihan.
Selain itu, lemak dalam santan juga dapat menjadi sumber pertumbuhan bakteri jika tidak disimpan atau dipanaskan dengan benar.
5. Bayam dan Kol
Sayuran hijau seperti bayam dan kol mengandung nitrat alami. Saat dipanaskan berulang-ulang, nitrat ini dapat diubah menjadi senyawa nitrit yang berbahaya bagi kesehatan.
Nitrit dapat bereaksi dengan senyawa lain dalam makanan untuk membentuk senyawa nitrosamin, yang telah dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker.