Kenapa Anak Remaja Gak Mau Dengar Kata Orang Tua? dr. Aisah Dahlan Ungkap Alasannya
RADAR TASIK TV - Pernahkah kamu sebagai orang tua memiliki anak remaja gak mau dengar kata orang tua? Padahal apa yang kita sampaikan kepada anak itu untuk kebaikan anak kita sendiri.
Sebagai mana kita ketahui, remaja adalah mereka yang berada pada tahap transisi antara masak kanak-kanak dan dewasa. Menurut Menteri Kesehatan RI tahun 2010, batas usia remaja adalah antara 10 sampai 19 tahun dan sebelum menikah.
Setiap orang tua umumnya berharap memiliki anak menurut dan berperilaku sesuai dengan arahan yang diberikannya. dr. Aisah Dahlan menjelaskan mengapa anak remaja gak mau denger kata orang tua
Terkadang kita sebagai orang tua selalu emosi ketika anak remajanya tidak menurut dan selalu menentang kata-kata yang baik untuk dia anak akan merasa emosi ketika kalimat yang orang tua keluarkan menyinggung perasaannya.
Dalam video yang dikutip dari instagram dewikartinni, dr. Aisah Dahlan menjelaskan jika anak sudah memasuki fase remaja, maka kebutuhannya sulit untuk dipenuhi dan dimengerti.
Terkadang anak remaja gak mau dengar kata orang tua, lebih suka mendengar kata orang lain bahkan teman sebayanya. Oleh karena itu lah, kita sebagai orang tua harus senantiasa mengawasi pergaulannya dan teman-teman sebayanya
BACA JUGA:Mudik Bawa Anak Kecil? Beberapa Persiapan Ini Wajib Dilakukan Agar Tidak Rewel Saat di Jalan
dr. Aisah Dahlan menjelaskan anak 0 hari sampai 6 tahun akan berkata "apa kata ayah ibu ku" .
"Coba denger anak TK ngobrol, 'apa kata ibu ku' 'apa kata ayahku'" kata dr. Aisah Dahlah
dr. Aisah Dahlan juga menjelaskan bahwa anak pada usia 7 tahun sampai 12 tahun anak aka berkata 'apa kata bapak ibu guru ku'. Dan anak usia 13 tahun sampai 20 tahun anak akan berkata 'apa kata teman-teman ku'
"Makanya kita kalau bisa akrab sama teman-temannya. supaya kita titip pesan sama temannya" kata dr. Aisah Dahlan
Pada anak usia 20 tahun sampai 30 atau 35 tahun, anak akan berkata 'apa kata aku'. Pada usia tersebut, kita sebagai orang tua harus tahu tempat perkuliahan, dan saat itu juga anak akan dihadapkan dengan berbagai situasi dan karakter teman-teman sebayanya.