2. Berikan anak kontrol terhadap situasi yang sedang terjadi
Seperti bertanya ingin memakai baju warna apa, ingin makan apa dan lainnya.
3. Deskripsikan hal yang terlihat di depan mata
BACA JUGA:Benarkah Anak Kecil Di Bawah 2 Tahun Tidak Boleh Pegang Handphone, Video Call? Ini Penjelasannya...
BACA JUGA:Pasangan Suami Istri Wajib Tau, Ini Penyebab Anak Suka Berbohong, Hindari Lakukan Hal Ini
Contohnya seperti:” mainan kakak atau adek berantakan nih ayo kita beresin sama-sama biar bersih”
4. Apresiasi kegiatan yang dilakukan oleh anak
Contohnya:” susah ya kakak atau adek pelajarannya gpp mamah bangga sama kakak atau adek udah berusaha semaksimal mungkin” “ adek atau kakak telurnya kemana-mana jadi pecah gpp kita ganti yang baru ya adek atau kaka udah bagus ko cara mecahinnya di coba lagi ya biar tidak berceceran kemana-mana telurnya.”
Kita boleh saja menjadi orang tua yang tegas untuk anak, tetapi jangan sampai membentak, karena akan membuat adanya memori perilaku orang tua yang ada di pikiran anak.
Selain itu bersikap pada anak harus dilakukan dengan cara:
1. Bicara dengan posisi setara (eye level) dan tatap mata anak saat sedang berbicara serius.
2. Pastikan cara penyampaian kita tegas, bukan dengan cara keras, teriak apalagi sampai ketus.
3. Atur bicara datar dan serius, agar anak lebih paham di selingi dengan kata maaf dan permisi
Manusia memang memiliki rasa sabar, akan tetapi setiap manusia pernah mengalami yang namanya rasa cape, pusing atau mood yang sedang tidak baik.
Tidak selalu sabar dalam menghadapi sebuah situasi apalagi dengan keadaan yang sedang lelah.
Menjadi orang tua memang memiliki banyak tantangan, tetapi jika tantangan yang dilakukan melebihi batas rasa sabar mungkin akan membuat manusia tetap kelepasan berbicara membentak.