RADAR TASIK TV - Kopi tidak hanya sekadar minuman sehari-hari, tetapi juga mengandung nilai-nilai budaya dan sejarah yang kaya.
Salah satu varian kopi khas arab dan kental tradisi adalah Qahwa, yang telah menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya kopi Arab selama berabad-abad.
Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi lebih dalam tentang Qahwa, dari asal-usulnya hingga proses penyajiannya yang unik.
Qahwa atau Gahwa, merupakan sajian kopi tradisional yang berasal dari semenanjung Arab. Keberadaannya telah tercatat sejak ratusan tahun yang lalu, bahkan sebelum budaya kopi Barat mulai berkembang.
Baca juga: Tips dan Trik Menghilangkan Ketombe yang Membandel dengan Cepat Yuk, Cobain!
Asal-usul Qahwa sendiri menarik, awalnya ditemukan oleh para gembala kambing di Arab.
Mereka menyadari bahwa kambing-kambing mereka menjadi lebih aktif setelah mengonsumsi buah beri tertentu.
Ternyata, buah tersebut adalah biji kopi Arabika. Dari sinilah, budaya kopi Arab pun mulai berkembang dan menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari masyarakat Arab.
Proses pembuatan Qahwa sangatlah unik dan penuh dengan nilai-nilai tradisional.
Biji kopi Arabika yang digunakan untuk Qahwa dipanggang bersama campuran rempah-rempah harum seperti kapulaga, jahe, cengkeh, dan kunyit.
Kopi kemudian dipanggang pada suhu tertentu dan direbus tanpa disaring, sehingga menghasilkan kopi hitam yang kaya akan aroma dan cita rasa.
Baca juga: Rekomendasi Sabun Batang Pemutih yang ada di Indomaret, untuk Kulit Putih dan Glowing Permanen!
Penyajian Qahwa pun dilakukan dengan penuh perhatian dan keanggunan.
Biasanya, proses penyeduhan kopi dilakukan di hadapan para tamu sebagai bagian dari ritual penyambutan yang hangat.
Pelayan, yang disebut Muqawwi, akan menyajikan kopi dengan menggunakan dallah (teko besar) dan menuangkan kopi ke dalam gelas kecil bernama finjan.