Banyak Problem, Mahasiswa PGSD UPI Tasikmalaya Resah Soal Pendidikan Profesi Guru

Sabtu 18-05-2024,20:16 WIB
Reporter : Hasbi
Editor : Nurohman

RADAR TASIK TV - Badan eksekutif himpunan mahasiswa pendidikan guru sekolah dasar (HMPGSD) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) menggelar kegiatan kajian isu, di Auditorium UPI, Sabtu pagi.

Kegiatan tersebut mengambil tema, “Memperluas pengetahuan untuk menciptakan generasi berwawasan”. Dalam kegiatan ini HMPGSD menggali isu problematika program profesi guru, sebagai pertimbangan empat tahun kuliah, terhadap mahasiswa S1 PGSD UPI Tasikmalaya.

Kegiatan tersebut dihadiri sejumlah tokoh publik, mulai dari ketua komisi satu DPRD Kabupaten Tasikmalaya, Demi Hamzah, anggota DPRD Kota Tasikmalaya, Dodi Ferdiana, Plt Kadisdik Kota Tasik, Ucu Anwar dan dosen program PGSD UPI Tasikmalaya, Dian Indihadi.

“Kita ingin suarakan kepada Masyarakat bahwasanya, kita selaku pendidik ingin diprioritaskan oleh pemerintah, jadi dalam PPG kan banyak isu-isu dimana PPG bisa dilaksanakan oleh non kependidikan, itu memberikan suatau pandangan dimana si pendidik malah bersaing Kembali, kita sudah bersaing di dunia perkuliahan, dan kita harus bersaing di PPG nantinya. Ujar Abdurrahman.

BACA JUGA:Rekomendasi Body Lotion Pemutih dengan Kandungan SPF yang Bikin Kulit Putih Mulus Permanen

BACA JUGA:DI SINI Link Streaming Persib vs Bali United yang Asli dan Gratis untuk Diakses, Para Pendukung Simak!

“Disini alhamdulillah berkesempatan mendiskusikan dengan para jajaran dewan dan juga kepala dinas Pendidikan mendiskusikan isu yang  dirasakan guru, dan bagi kami calon seorang guru, kami mendiskusikan suatu Solusi untuk apa yang bisa kami selesaikan bagi seorang mahasiswa untuk bergerak memperjuangkan hak bagi calon guru maupun bagi guru-guru di Indonesia. Ujar Faiz.

Ketua komisi satu DPRD Kabupaten Tasikmalaya, Demi Hamzah, menyampaikan bahwa harus ada perubahan mindset di kalangan mahasiswa bahwa kuliah di UPI tidak harus berujung pada menjadi ASN.

Banyak sekolah-sekolah swasta dan lembaga pendidikan lainnya yang bisa menjadi jalan lain.

“Tadi kan terkait tentang guru ya, hari ini kan ada persoalan-persoalan Ketika guru PGSD ini mereka harus bersaing dengan mahasiswa-mahasiswa lain atau lulusan mahasiswa yang non guru, karena mereka bisa mengajar setelah mendapatkan sertifikasi dari PPG (Pendidikan Profesi Guru), pelatihan profesi guru itu menjadi merasa berat bagi kawan-kawan (mahasiswa PGSD), karena kita (mahasiswa PGSD) udah kuliah 4 tahun nih, tapi kenapa harus ikut PPG lagi?. Ini kan persoalan yang harus dibahas juga, sehingga kawan kawan dair PGSD ini tidak menjadi merasa tidak adil, intinya kawan kawan kita ini minta sedikit keistimewaan lah. Ada persoalan yang paling penting disini adalah kawan-kawan itu tidak harus berpikir jadi guru SD Negeri, kalo Pendidikan guru SD kan bisa di sekolah swasta, bisa SD mandiri, apalagi kurikulum Merdeka, sebenarnya tidak harus formal sekolah, tapi yang penting bagaiman proses belajar mengajarnya bisa terjadi.” Ujar Demi. 

Hal senada juga disampaikan Plt Kadisdik Ucu Anwar, yang memberikan spirit kepada para calon guru di UPI Kampus Tasikmalaya.

“Saya memberi motivasi kepada calon guru, di universitas Pendidikan Indonesia ini untuk tidak patah semangat, karena yang iusung isunya mereka adalah apa yang disebut dengan Pendidikan profesi guru, mereka setelah selesai melaksanakan kuliah, mereka masih ditunggu satu tahun untuk mengikuti Pendidikan profesi guru, dan ini sebuah keniscayaan, bahwa mereka harus mengikuti itu. Apapun itu saya sampaikan kepada teman-teman mahasiswa bahwa Pendidikan tidak ada ruginya, impaeknya adalah mereka harus mendapatkan sertifikasi di dunia mereka harus mengajar, tanpa PPG mereka belum punya hak untuk mengajar. Saya memberikan ruang berfikir kepada mereka, mari kita bertengkar tentang ide, berkelahi dengan gagasan dalam rangka memberikan kontribusi positif terhadap dunia Pendidikan, bukan hanya jadi ASN saja, bukan hanya jadi PNS saja, tapi membuka ruang-ruang Pendidikan Masyarakat, di Pendidikan-pendidikan non formal, bahwa mengabdi itu tidak harus di sekolah formal. Ujar Ucu.

Keresahan ini kemudian dibahas melalui forum diskusi dengan berbagai narasumber yang harapannya bisa melahirkan suatu formula atau kebijakan yang bermuara pada keberpihakan terhadap para calon guru dari jalur sekolah khusus ini.

BACA JUGA:Stadion SJH Dipastikan Dipenuhi Bobotoh, Dedi Kusnandar Optimis Persib Raih Kemenangan Atas Bali United

BACA JUGA:Bek Belanda Pastikan Persib Berjuang Keras Lawan Bali United: Optimis Melaju ke Final Championship Series

Kategori :