Beberapa flora yang terkenal di antaranya adalah edelweiss jawa, kantong semar, dan berbagai jenis anggrek.
Selain itu, fauna di kawasan ini juga sangat beragam dengan 250 jenis burung dan lebih dari 100 jenis mamalia.
Beberapa fauna unik yang dapat ditemui di sini adalah owa jawa, lutung surili, macan tutul, elang jawa, dan katak merah.
Keanekaragaman hayati ini menjadikan Gunung Gede Pangrango sebagai surga bagi para pecinta alam dan peneliti.
3. Terletak di Tiga Wilayah
Secara geografis, Gunung Gede Pangrango terletak di perbatasan tiga kabupaten yaitu Bogor, Cianjur, dan Sukabumi.
BACA JUGA:Itel PAD 2 Tablet Murah dari Itel Teman Setia Dalam Pekerjaan
Kawasan ini memiliki luas yang bervariasi dengan 25% berada di Bogor (4.514 hektar), 30% di Sukabumi (6.781,98 hektar), dan 45% di Cianjur (3.899,29 hektar).
Letak geografis ini menjadikan Gunung Gede Pangrango sebagai area yang strategis untuk konservasi dan penelitian.
Sejarah Pendakian Pertama oleh Ahli Botani Jerman
Fakta menarik lainnya adalah orang pertama yang mendaki hingga ke puncak Gunung Gede Pangrango bukanlah orang Indonesia, melainkan ahli botani berkebangsaan Jerman, C.G.C. Reinwardt.
Beliau melakukan pendakian pada tahun 1819 dan juga dikenal sebagai pendiri Kebun Raya Bogor.
Hal ini menunjukkan bahwa keindahan dan keunikan Gunung Gede Pangrango telah menarik perhatian ilmuwan dari berbagai belahan dunia sejak lama.
4. Alun-alun Surya Kencana dan Lembah Mandalawangi adalah Spot Terbaiknya