Pimpinan Pesantren Dilaporkan Atas Dugaan Kasus Kekerasan Seksual, Ingkar Janji Akan Nikahi Korban
PIMPINAN PESANTREN DILAPORKAN ATAS DUGAAN KASUS KEKERASAN SEKSUAL --
RADARTASIKTV.ID - Salah seorang perempuan melaporkan pimpinan pondok pesantren yang sudah menodainya. Perempuan ini berusia 22 tahun, membuat laporan ke Polres Tasikmalaya Kota, didampingi kuasa hukumnya, kamis malam.
Dia melaporkan salah seorang pimpinan pondok pesantren, di Kota Tasikmalaya, atas dugaan kasus kekerasan seksual.
Kuasa hukum pelapor, Buana Yudha SH., M.H, menuturkan, hal tersebut bermula pada tahun 2022. Istri terlapor sedang sakit, sehingga pelapor yang saat itu menjadi santriwati, diminta untuk membantu mengurusnya.
Tindakan pelecehan sudah mulai terjadi, dilakukan terlapor yang mengarah ke kawasan organ reproduksi. Perempuan tersebut tidak banyak melawan, karena segan.
Setelah istri terlapor meninggal dunia, pelapor dipanggil untuk menemui terlapor di kamarnya. Di situlah terlapor, secara terbuka dan memaksa, agar pelapor, mau untuk berhubungan layaknya suami-istri.
Pelapor dijanjikan akan dinikahi oleh terlapor. Setelahnya adegan terlarang pun terjadi secara berulang, selama bertahun-tahun. Kadang di rumahnya, namun ada juga dilakukan di tempat usaha kontrakan milik terlapor.
BACA JUGA:Lestarikan Peninggalan Sejarah, Gedung Pendopo Ciamis Ditetapkan Sebagai Cagar Budaya
Pada akhirnya, pelapor tidak juga dinikahi oleh terlapor. Salah satu kendalanya, ditentang oleh pihak keluarga. Bahkan anak terlapor, sampai melakukan penganiayaan terhadap pelapor.
Upaya kekeluargaan sempat dilakukan, namun tidak ada titik temu. Dengan demikian, langkah hukum diambil, dengan melakukan laporan ke polres tasikmalaya kota.
BACA JUGA:Mengejutkan! Inilah 8 Fakta Menarik Tentang Musik Bagi Kesehatan Tubuh,Yuk Simak....
BACA JUGA:Musrenbang RKPD 2026 Kelurahan Tuguraja Kota Tasikmalaya, Beberapa Usulan Fokus Peningkatan Sarpras
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber:
- Share:
