Sejarah Pertempuran Ambarawa Ada Jendral Soedirman Loh…

Sejarah Pertempuran Ambarawa Ada Jendral Soedirman Loh…

RADAR TV - Awal mula, Sejarah Pertempuran Ambarawa, sebuah peristiwa perlawanan kaum pribumi Ambarawa dan Pasukan TKR (Tentara Keamanan Rakyat) melawan sekutu perang berlangsung di Ambarawa, sebelah selatan, Jawa Tengah. Baca Juga : https://radartasikmalaya.tv/tips-produktif-diusia-muda/ Demikian, terjadi Sejarah Pertempuran Ambarawa, berawal karena serdadu sekutu yang setir NICA (Netherlands Indies Civil Administrations) ingin melakukan pembebasan terhadap orang Belanda yang ditahan Jepang. Setelah bebas, para tahanan ini kemudian diberi senjata. Karena, mengetahui hal itu, masyarakat Ambarawa khususnya para pemuda dan TKR seketika itu marah dan perang pun tidak terhindarkan. Perang di Ambarawa terjadi antara pada tanggal 20 November 1945 hingga 15 Desember 1945. Selanjutnya, perang di Ambarawa terjadi antara pasukan TKR dan sekutu Inggris. Awalnya mereka datang ke Indonesia untuk menyelesaikan urusan tawanan Belanda di tahanan Magelang dan Ambarawa, itu niat datang dan bukan untuk membuat sejarah pertempuran Ambarawa. Selanjutnya, kedatangan Sekutu Inggris mempunyak niat buruk. NICA mempersenjatai mantan tahanan. Pada saat tanggal 20 Oktober, meletus peristiwa di Magelang antara TKR dan pasukan Inggris serta tentara sekutu NICA.

Selanjutnya, tahukan kamu siapa saja pelaku sejarah pertempuran Ambarawa dari pihak Indonesia ada enam tokoh loh...:

1. Jenderal Sudirman tokoh Sejarah Pertemuan Ambarawa

Pertama-tama, Jenderal Sudirman merupakan panglima perang di Ambarawa, bertindak sebagai pemimpin di sejarah perang Ambarawa. Selain itu punya taktik khusus dan sulit dilakukan, ialah taktik menggunakan taktik supit urang. Demikian, teknik supit urang efektif dan cerdik, takktik ini berusaha menyerang lawan dalam kedua sisi, sehingga lawan akan terjepit pada posisi yang tidak enak. Dengan taktik ini, TKR berhasil memutus komunikasi antar militer asing, merusak sistem pertahanan.

2. Letnan Kolonel Gatot Soebroto sejarah pertempuran ambrawa

Selanjutnya, Jenderal Gatot Soebroto, selanjutnya, Jendral yang sering memanggil bawahannya dengan panggilan monyet. Gatot Soebroto merupakan pejuang militer Indonesia dalam peristiwa Palagan Ambawrawa. Oleh sebab itu namanya jadi nama jalan di mana-mana. Dikisahkan peran, Gatot Soebroto sebagai ahli siasat pada pertempuran Ambaraw 20 Oktober 1945.

3. Letkol Isdiman sejarah pertempuran ambrawa

Setelah itu, Letkol Isdiman merupakan salah satu perwira terbaik Kolonel Sudirman. Meski gugur dalam menjalankan tugasnya, ia berhasil menampilkan keberanian dan kemampuannya sebagai seorang pemimpin yang baik. Demikian tentang Letkol Isdiman ialah salah satu perwira Tentara Keamanan Rakyat (TKR), serta Komandan Resimen TKR Banyumas. Ia menjadi pemimpin sejarah pertempuran Ambarawa, yang gugur pada 16 November 1945.

4. Kapten Surono Reksodimejo

Selanjutnya yang tercatat sebagai sejarah perang Ambarawa ialah Kapten Surono Reksodimejo. Setelah itu Kapten yang bawah langsung komando satuan militer Letnan Kolonel Gatot Subroto. Saat Indonesia merdeka, beliau juga pernah menjabat sebagai Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia dan Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan Republik Indonesia.

5. Letkol Sarbini Martodiharjo

Letkol Sarbini Martodiharjo merupakan purnawirawan jenderal kelahiran Kebumen. Saat masa perjuangan, khususnya pada tanggal 20 Oktober 1945, ia yang saat itu berpangkat Letnan Kolonel memimpin pasukan Resimen Pusat Kedu. TKR untuk menyerang dan menutupi pengepungan pasukan Sekutu dan NICA di Desa Jambu , Ambarawa dikenal sebagai Insiden Palagan Ambarawa.

6. G.P.H. Djatikusumo

Terakhir G.P.H

Djatikusumo merupakan tokoh sejarah perang Ambarawa penting dalam perang Ambarawa serta menjabat sebagai komandan Divisi IV. Setelah itu, miisi utama divisi ini ialah melacak dan mengepung pasukan asing. Serta perang sengit di Ambarawa, Kolonel G.P.H. Jati Kusumo menampikan kepemimpinan sangat bagus. Terakhir, itu enam tokoh pejuang yang rela korbannyawa demi eksisten bangsa Indonesia, dan demi mengibarkan bendera Merah Putih di bumi pertiwi. Sebab itu sudah seharusnya kita generasi muda menghormati para pahlawan.****  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: