Warisan Budaya Ciamis : 7 Tradisi yang Masih Hidup di Tengah Modernisasi...

Warisan Budaya Ciamis : 7 Tradisi yang Masih Hidup di Tengah Modernisasi...

Warisan Budaya Ciamis : 7 Tradisi yang Masih Hidup di Tengah Modernisasi... photo by chrome--

RADARTASIKTV.ID Kabupaten ciamis merupakan sebuah kota yang terletak di Provinsi Jawa Barat. Kota ini memiliki keunikan dan tradisi turun temurun yang masih bertahan ditengah-tengah gempuran modernisasi.

Hebatnya masyarakat lokal selalu antusias dalam mempertahankan dan melestarikan trasdisi/kebudayaan tersebut. Tradisi budaya ini sering dirayakan setiap setahun sekali.

Dinas Kebudayaan, pemuda dan olahraga (disbudpora) mencatat ada 7 kebudayaan di ciamis yang ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB). Penerapan WBTB ini di sahkan dan diputuskan oleh Kementerian dan Kebudayaan RI.

BACA JUGA:4 Strategi dan Rahasia Jitu untuk Mencapai Sukses di Dunia Trading, Pemula Wajib Baca...

BACA JUGA:Mengenal Manaqib TQN Suryalaya Sirnarasa, Pelepas Dahaga Para Pecinta Kesucian Jiwa

7 Kebudayaan yang Ditetapkan Sebagai WBTB

1. Kesenian Helaran Bebegig Sukamantri

Bebegig Sukamantri merupakan salah satu dari 7 WBTB berupa kesenian Helaran. Kesenian ini merupakan representasi dari sosok penjaga lingkungan dan alam di Kabupaten Sukamantri.

Pada zaman dahulu, Bebegig digunakan masyarakat untuk mengusir orang yang memiliki niat jahat di lingkungan desa dekat dengan hutan larangan Karang Gantungan.

Bebegig Sukamantri ini berpenampilan seram yang membuat siapa saja saat melihatnya ketakutan, terbuat dari ijug Kawung (aren). Hiasanya berupa mahkota yang terbuat dari kembang bubuay dan daun waregu yang disusun rapih di atas kepala topeng,

serta dihiasi kembang hahapan dan daun pipicisan. Kesenian ini ditetapkan dalam bagian WBTB pada tahun 2018 oleh Kemendikbud.

2. Gondang Buhun

Merupakan sebuah kesenian menumbuk padi yang sering di lakukan oleh masyarakat Kampung Adat Kupa, Kecamatan Tambaksari.

Kesenian ini dilestarikan dan dirayakan untuk menunjukan rasa syukur yang diungkapkan melalui lantunan atau sebuah nyanyian yang telah diwariskan secara turun-temurun oleh leluhur kampung Kuta.

Gondang Buhun dimainkan oleh kaum perempuan Kuta dengan menggunakan alat utamnya adalah lesung, yang diiringi gendang dan gong. Gondang buhun ini ditetapkan oleh provinsi Jawa Barat sebagai bagian dari WBTB pada tahun 2018.

3. Prosesi Adat Merlawu

Merlawu merupakan sebuah prosesi aday yang sering dilakukan oleh masyarakat Kertabumi, Kecamatan Cijeungjing. Adat ini sering dilakukan ketika akan memasiki bulan Ramadhan.

Kegiatan ini dari tradisi ini adalah berdoa Bersama di makam prabudimuntur, kemudian di lanjutkan dengan syukuran dan menampilkan kesenian di situs Gunung Susuru. Tradisi ini ditetapkan sebagai bagian WBTB pada tahun 2021.

4. Adat Misalin

Misalin merupakan sebuah tradisi yang berasal dari Situs Gunung Salawase, Kec. Cimaragas, Kab. Ciamis. Kegiatan ini sring dilakukan oleh masyarakat lokal ketika munggahan atau menjelang bulan Ramadhan.

Makna tersirat dari kata Misalin diambil dari kata “salin/nyalin” yang berarti mengganti.

Sehingga saat menjalankan bulan Ramadhan seluruh umat islam dalam keadaan suci serta mendapatkan keberkahan di dalam bulan suci tersebut.

Kegiata Misalin sudah dilakukan secara turun-temurun dan selalu di lestarikan oleh masyarakat lokal dalam menjalankan silaturahmi dan kebersamaan. Tradisi ini di tetapkan sebagai WBTB pada tahun 2020.

BACA JUGA:Ulama Tasik Tanggapi Gua Safarwadi Pamijahan Bisa Tembus ke Makkah, Sangat Mungkin Jika Dilakukan Wali Alloh

BACA JUGA:Menyusuri Sejarah Gua Safarwadi Pamijahan yang Sedang Viral, Saksi Sejarah Penyebaran Islam di Tasikmalaya

5. Tradisi Ngikis

Merupakan tradisi yang berasal dari Situs Bojong Galuh Karangkamulyan, Kec. Cijeungjing, Kab. Ciamis. Tradisi ini sering dilakukan oleh warga setempat ketika akan memasuki bulan suci Ramadhan.

Prosesi dari tradisi ini adalah mengganti pagar Pangcalikan dan makan Bersama sebagai bentuk rasa syukur atas kenikmatan yang diberikan oleh Tuhan Yang Maha Esa. Tradisi ini masuk dalam bagian WBTB pada tahun 2020.

6. Tradisi Nyangku

Sebuah tradisi yang dilakukan oleh masyarakat lokal panjalu untuk melakukan prosesi pembersihan pusaka peninggalan leluhur panjalu. Yakni peninggalan dari Prabu Borosngora.

Tradisi ini dilakukan pada hari senin atau kamis terakhir bulan maulud (Rabiul Awal).

Tradisi ini juga dlaksanakan unutk memperingati hari lahirnya Nabi Muhammad SAW. Nyangku ini masuk dalam bagian WBTB pada tahun 2021.

7. Tradisi Nyuguh

Nyuguh merupakan tradisi yang dilakukan oleh masyarakat Kuta, Kec. Tambaksari, tradisi ini serinf dilakukan pada tanggal 25 safar. 

Prosesi dari tradisi ini dimulai dengan membawa dongdang (wadah makanan) dari puseur lembur berjalan menuju ujung kampung Bersama seluruh masyarakat setempat.

Kemudian sesepuh Adat memimpin berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Tradisi ini dilakukan dalam rangka bentuk rasa syukur atas rezeki berupa melimpahnya hasil bumi di Wilayah Kampung Kuta dan di akhiri dengan makan Bersama. Ditetapkan dalam bagian WBTB pada tahun 2021

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: