Sekolah Rakyat Harus Punya Bangunan Tersendiri, Sebelum Ada Bangunan Akan Disatukan di SKB

--
RADARTASIKTV.ID - Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya mendukung dinas sosial dalam rangka pembentukan sekolah rakyat di Kota Tasikmalaya.
Sebelum adanya bangunan yang representatif untuk sekolah rakyat, sementara kegiatan belajar mengajar sekolah rakyat akan dilakukan di sanggar kegiatan belajar atau SKB, di jalan RE Martadinata, Kota Tasikmalaya.
Meski begitu, infrastruktur dan fasilitas yang ada di SKB masih harus membutuhkan perubahan-perubahan guna mendukung proses belajar mengajar sekolah rakyat.
PLT Kepala Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya, Nanang Suhara mengatakan, perencanaan harus segera dilakukan di bulan april ini, pasalnya target di bulan juli harus sudah ada penerimaan siswa baru bagi sekolah rakyat.
BACA JUGA:Satpol PP Kota Banjar Tertibkan Reklame Tak Berizin, Pemasang Reklame Diminta Patuhi Aturan
Nanang mengatakan, meski tempatnya disatukan, yang penting tidak mengganggu proses belajar mengajar.
“Kebetulan SKB ini kami dari dinas pendidikan, membantu dinas sosial dalam rangka mendukung terjadinya sekolah rakyat, SKB itu dijadikan tempat sekolah rakyat sebelum ada sekolah rakyat yang betul-betul representative. Ini kan di dinsos, kami hanya mendukung, katanya di bungursari,” ujarnya.
PLT kepala sanggar kegiatan belajar atau SKB Kota Tasikmalaya, kendra rodiyansah mengatakan, dirinya mempersilahkan skb dijadikan tempat sekolah rakyat sementara, sebelum ada bangunan yang representatif. Yang penting tidak mengganggu proses kegiatan belajar dan mengajar di SKB.
BACA JUGA:Jelang PSU Iip Optimis Kembali Mendulang Kemenangan, Klaim Punya Basis Dukungan yang Kuat
BACA JUGA:Aktivitas Mudik dan Balik Lebaran 1446 H Menurun Secara Nasional, di Tasikmalaya Turun 28 Persen
“Sebetulnya bukan sekoah rakyat mau disini, informasi yang saya tangkap dari PLT Kepala Dinas, bahwasanya selama belum ada pembangunan sekolah rakyat, meminjam dulu tempat, tapi dengan kondisi skb y aini apa adanya, adapun ada yang perlu direhab ya kita mah gak bisa gimana gimana, ya mangga, mau dipake sementara mah mangga, yang penting tidak mengganggu proses KBM di SKB,” ujarnya.
Kendra menambahkan, tempatnya tidak bisa menampung banyak siswa karena terkendala infrastruktur. Namun apabila ada solusi dari pemkot atau dinsos, terkait penambahan ruangan, dirinya mempersilahkan. Yang penting baik sekolah rakyat ataupun SKB sama-sama berjalan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: