Tak Melulu Akibat Sampah, Ternyata Masalah Banjir di Kota Tasik Akibat Banyak Saluran Air Tertutup Bangunan

Tak Melulu Akibat Sampah, Ternyata Masalah Banjir di Kota Tasik Akibat Banyak Saluran Air Tertutup Bangunan

MASALAH BANJIR AKIBAT BANYAK SALURAN AIR TERTUTUP BANGUNAN--

RADARTASIKTV.ID - Petugas berseragam biru, tampak sibuk membersihkan saluran air di Jalan Sukarindik Nomor 1, Kecamatan Indihiang, Kota Tasikmalaya.

Mereka menyusuri parit di sisi jalan, mengeruk lumpur dan sampah yang menumpuk di dasar saluran.

Aktivitas itu menjadi rutinitas bagi Tim Pemeliharaan Drainase Dinas Pekerjaan Umum Dan Tata Ruang (PUTR) Kota Tasikmalaya.

BACA JUGA:Wabup Tasik Dilaporkan Atas Dugaan Pemalsuan Surat, Cecep Tegaskan Pembuatan Surat Oleh Sekretariat Daerah

BACA JUGA:Diduga Dipakai Mesum, Rumah Kontrakan Digeruduk Satpol PP, Muda-Mudi Panik Lari Kocar-Kacir

Ketua Tim Pemeliharaan Drainase, Cucu Sutara, menyebut, tumpukan kotoran dan sampah dalam saluran jadi penyebab utama banjir lokal yang sering terjadi di kota ini.

Cucu mengatakan, masalah drainase bukan hanya soal sampah. Sejumlah saluran air di Kota Tasikmalaya kini juga tertutup bangunan.

Saluran-saluran alami dan jalur rembesan yang dulu berfungsi menampung kelebihan air hujan kini banyak yang hilang karena tertutup konstruksi permanen.

BACA JUGA:Forum RT RW Pertanyakan Tata Kelola Sampah Kamisama, Warga Terdampak Bau Sampah Minta Solusi

BACA JUGA:Tukang Parkir Ngeluh Sepi Tetap Harus Bayar Retribusi, Lahan Parkir Sering Diisi Motor Karyawan Toko

Menurutnya, drainase yang tertutup dan terbuka sama-sama bermasalah jika tidak dijaga. Pada saluran terbuka, sampah kerap dibuang sembarangan oleh warga.

Sedangkan saluran yang tertutup bangunan sulit dipantau dan rawan tersumbat tanpa diketahui.

Cucu menyebut beberapa titik rawan genangan di kota ini, seperti Jalan Bkr, Taman Harapan, Jalan Sapta Marga, Jalan Sutisna Senjaya, sekitar Universitas Siliwangi di Jalan Siliwangi, Jalan Padayungan, dan Jalan Sl Tobing. titik-titik itu kerap berubah jadi ‘kolam’ saat hujan deras.

 “Ini sering terjadi, bukan hanya pas hujan deras. Pas enggak (hujan) aja segini. Apalagi pas hujan, airnya sering meluap dan meluber ke jalan,” ujarnya saat ditemui di lokasi. Realitanya seperti itu, tadinya nggak pernah banjir. Mungkin dulu ada saluran alami atau rembesan, sekarang hilang karena ada pembangunan. Sekarang air cuma punya satu jalur dan kalau debitnya besar pasti meluap. Kalau dulu kan masih beton, tertutup rapi. Sampah nggak masuk. Sekarang banyak yang terbuka, terus ada saja yang lempar sampah ke dalam. Kalau sudah hujan, sampah itu kebawa dan nyumbat. Kalau tim kami ya tugasnya membersihkan, dikeruk, dibuang. Tapi kalau sudah hujan besar dan air meluber, kadang kami juga kesulitan. Sebelum hujan dan saat hujan pun kami lakukan operasi,” ujar cucu.

Cucu berharap, warga bisa ikut peduli menjaga drainase di lingkungannya masing-masing, minimal membersihkan parit di depan rumah, dan tidak membuang sampah ke saluran.

BACA JUGA:Sejumlah Logistik PSU Mulai Berdatangan di Gudang KPU, Distribusi Logistik Akan Dilaksanakan Tanggal 14 April

BACA JUGA:Satpol PP Kota Banjar Tertibkan Reklame Tak Berizin, Pemasang Reklame Diminta Patuhi Aturan

Simak Berita Selengkapnya dalam Video Berikut :

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: