Viman–Diky Tak Buat Target Kinerja di 100 Hari Kerja, Sebut Program 100 Hari Kerja Tak Ada dalam Undang-Undang

Viman–Diky Tak Buat Target Kinerja di 100 Hari Kerja, Sebut Program 100 Hari Kerja Tak Ada dalam Undang-Undang

Viman–Diky Tak Buat Target Kinerja di 100 Hari Kerja, Program 100 Hari Kerja Tidak Ada dalam Undang-Undang--Hasbi

RADARTASIKTV.ID - Menjelang 100 hari kerja pasangan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tasikmalaya, Viman Alfarizi Ramadhan dan Diky Chandra, Wakil Wali Kota Diky mengaku pihaknya tidak menyiapkan janji atau target kinerja apa pun di 100 hari kerja mereka.

Hal ini disampaikan Diky saat bebersih bareng warga Sukanagara, Purbaratu, beberapa waktu lalu. Diky mengaku, hal ini sudah menjadi kesepahaman antara dirinya dan Wali Kota Viman.

Alasannya, Diky menyebut, kepemimpinan Viman dan dirinya ingin mengalir saja, karena program 100 hari kerja tidak ada dalam undang-undang.

Viman–Diky khawatir jika membuat janji, maka akan memaksakan segala cara, yang dikhawatirkan justru melanggar aturan.

BACA JUGA:PSU Jadi Pelajaran Untuk Perbaikan Kualitas Demokrasi, Pemilu Berlarut-Larut Berisiko Timbulkan Kejenuhan

BACA JUGA:Budayawan Curiga Pemkot Getol Perbaiki Jalan Karena Kang Dedi Mulyadi Bakal Ke Tasik

Namun, Viman–Diky mengaku akan tetap bekerja secara maksimal, sesuai aturan, memaksimalkan kemampuan, waktu, anggaran, dan pikiran. Jika apa yang dilakukan Viman–Diky dinilai sebagai gebrakan, maka pihaknya bersyukur.

Jika tidak pun, Diky merasa legawa saja, karena yang terpenting ada hal yang bisa dirasakan oleh masyarakat.

“Kami sepakat, nggak ada undang-undang 100 hari kerja. Kami mengalir saja. Masalah kinerja kami tidak mematok target karena takutnya nanti memaksakan, akhirnya ada yang dilakukan dalam tanda kutip salah secara aturan. Kami bekerja sesuai aturan dan kemampuan, waktu, anggaran, serta pikiran. Sifatnya mengalir. Kalau itu dianggap gebrakan, alhamdulillah. Kalau tidak, nggak apa-apa. Yang penting ada yang bisa dirasakan untuk Masyarakat,” ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut, Diky pun memohon maaf kepada masyarakat jika di masa kepemimpinan dia dianggap belum bisa memberikan solusi terbaik.

Pihaknya mengaku terus berikhtiar dan meminta dukungan semua pihak dalam mengatasi persoalan Kota Tasikmalaya.

“Hari ini saya minta maaf apabila kami dianggap belum bisa memberikan solusi terbaik. Tapi kami terus berikhtiar. Pak wali membuat tekanan di atas, saya juga sama di bawah. Tapi masalah ini tidak bisa selesai tanpa dukungan masyarakat. Misalnya membuang sampah yang masih sembarangan, ini harus kerja sama. Saya yakin semua sayang Tasik. Mari kita kerja sama mengatasi persoalan di Kota Tasikmalaya,” pungkasnya.

BACA JUGA:Analis Nilai Maraknya Jukir Liar di Kota Tasikmalaya Karena Banyak Pengangguran, Sulit Nyari Kerja

BACA JUGA:Pengamat Nilai KPU dan Bawaslu Telah Bekerja Sesuai Aturan, Ketidakpuasan Hasil PSU Hak Semua Peserta

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: