Wakil Wali Kota Tegaskan Tak Ada Razia Jam Malam bagi Pelajar, Penerapan Jam Malam Dilakukan Secara Dialogis

Wakil Wali Kota Tegaskan Tak Ada Razia Jam Malam bagi Pelajar, Penerapan Jam Malam Dilakukan Secara Dialogis

Wakil Wali Kota Tegaskan Tak Ada Razia Jam Malam bagi Pelajar, Penerapan Jam Malam Dilakukan Secara Dialogis--

RADARTASIKTV.ID – Wakil Wali Kota Tasikmalaya, Diky Chandra, menegaskan bahwa implementasi kebijakan penerapan batas jam malam bagi pelajar tidak akan dilakukan dalam bentuk razia, melainkan lebih mengedepankan kesadaran dan pembinaan.

Pihaknya akan memanfaatkan perangkat daerah seperti Satpol PP, yang dilakukan secara persuasif dan dialogis.

Diky juga menekankan pentingnya suasana kota yang tetap ramah dan terbuka bagi pengunjung. Ia mengingatkan bahwa pendapatan asli daerah (PAD) Kota Tasikmalaya sebagian besar berasal dari sektor pariwisata dan kunjungan luar daerah.

Dalam waktu dekat, Pemkot Tasikmalaya akan melibatkan sekolah, orang tua, dan tokoh masyarakat untuk menyosialisasikan pendekatan baru ini.

BACA JUGA:Pemkot Tasikmalaya Raih Opini WTP 9 Kali Berturut-Turut, Penggunaan Anggaran Dilakukan Pengawasan Ketat

BACA JUGA:Pemerintah Rangkul Mahasiswa Ikut Gempur Rokok Ilegal, Mahasiswa Punya Potensi Besar Menjadi Agen Perubahan

Menurut Diky, program ini tidak akan efektif tanpa keterlibatan semua pihak, termasuk warga sekitar.

“Bukan razia anak. Saya inginnya dibuat asik, damai-damai saja. Karena kita punya banyak kepentingan. Pertama, keselamatan dan kenyamanan anak-anak. Kedua, membangun kedekatan anak dengan orang tua. Ketiga, menyediakan ruang bagi anak-anak untuk belajar, membaca, dan mengembangkan diri. Bukan seperti sweeping. Kita ingin pelajar tidak merasa dihakimi. Ini bukan hanya soal penertiban, tapi juga pembinaan karakter. Kita ingin para pelajar tumbuh dengan kesadaran, bukan ketakutan. Kalau terlalu banyak hal yang keras, represif, bisa bikin orang enggan datang. PAD kita itu dominan dari kunjungan. Maka kita harus jadi tuan rumah yang baik, bersahabat. Kita akan buat forum-forum kecil. Orang tua juga harus paham, ini demi kebaikan bersama. Anak-anak bisa kita ajak diskusi juga. Bahkan, bisa jadi ini momentum bikin kegiatan belajar malam, diskusi komunitas, atau taman baca,” ujar Diky.

Dengan pendekatan yang lebih komunikatif dan berorientasi pada pengembangan kualitas anak muda, pemerintah berharap kebijakan ini bukan hanya mampu mencegah kenakalan remaja, tapi juga membangun generasi muda Tasikmalaya yang cerdas, santun, dan sadar lingkungan sosial.

Simak Berita Selengkapnya dalam Video Berikut :

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: