Gas Air Mata Serang Massa Aksi, Begini Cara Ampuh Mengatasinya agar Demonstran Tetap Aman dan Tenang

Gas air mata bukan main-main! ketahui gejala, bahaya dan cara aman mengatasinya agar tidak panik saat demo. Ilustrasi AI--
RADARTASIKTV.ID - Dalam berbagai aksi demonstrasi di Indonesia, penggunaan gas air mata sudah menjadi pemandangan yang tak asing. Aparat biasanya menembakkan gas ini untuk membubarkan kerumunan saat kondisi dianggap tidak terkendali.
Namun, sering kali masyarakat yang sebenarnya hadir secara damai ikut terdampak. Efek gas air mata bisa sangat mengganggu, mulai dari mata perih, sesak napas, hingga menimbulkan kepanikan massal.
Oleh karena itu, penting bagi siapa pun yang berpotensi berada di lokasi unjuk rasa untuk memahami apa itu gas air mata, bagaimana dampaknya terhadap tubuh, serta langkah-langkah pertolongan pertama agar tetap tenang ketika mengalaminya.
BACA JUGA:Wajib Tahu! 6 Strategi Demonstrasi Aman Agar Tidak Terjebak Provokasi Anarkis dan Kericuhan
BACA JUGA:Komunitas Ojol Banjar Gelar Doa Untuk Korban Demo Jakarta, Bersama TNI Polri Gelar Salat Ghaib
Apa Itu Gas Air Mata?
Gas air mata adalah zat kimia yang bersifat iritan, biasanya mengandung senyawa CS (o-chlorobenzylidene malononitrile) atau CN (chloroacetophenone).
Meski disebut “gas”, sebenarnya bentuknya berupa partikel kimia dalam aerosol yang menyebar di udara. Tujuannya bukan untuk melukai secara permanen, melainkan menimbulkan rasa sakit sementara agar massa membubarkan diri.
Kendati demikian, efeknya bisa berbahaya, terutama bagi anak-anak, lansia, atau orang yang memiliki penyakit pernapasan seperti asma.
Gejala yang Ditimbulkan
Setelah seseorang terpapar gas air mata, gejala biasanya muncul dalam hitungan detik hingga menit, di antaranya:
- Mata: perih, berair, sulit dibuka, pandangan kabur.
- Sistem Pernapasan: batuk hebat, sesak napas, hidung berair.
- Kulit: panas, terbakar, gatal, ruam kemerahan.
- Reaksi Sistemik: mual, pusing, hingga muntah pada paparan berat.
Gejala ini umumnya mereda dalam 15–30 menit setelah menjauh dari sumber paparan, tetapi bisa lebih lama jika kontak terlalu dekat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: