Pemuda Tasik Sulap Lahan Tandus Jadi Kebun Biomassa, Inovasi Tanaman Indigofera Jadi Proyek Percontohan

Pemuda Tasik Sulap Lahan Tandus Jadi Kebun Biomassa, Inovasi Tanaman Indigofera Jadi Proyek Percontohan

Pemuda Tasik Sulap Lahan Tandus Jadi Kebun Biomassa, Inovasi Tanaman Indigofera Jadi Proyek Percontohan Nasional--

RADARTASIKTV.ID - Inilah hamparan lahan hijau yang dulunya tandus dan gersang di desa Bojongkapol, kecamatan Bojonggambir, kabupaten Tasikmalaya. kini lahan ini dipenuhi tanaman indigofera setinggi tiga hingga empat meter.

Di balik perubahan luar biasa ini ada sosok Luthfi Hizba Rusydia, aktivis lingkungan yang sejak 2022 gigih mengembangkan tanaman indigofera.

Berawal dari kepedulian terhadap lingkungan, Luthfi melihat banyak lahan tandus tidak produktif dan rawan bencana di pelosok Tasikmalaya. Ia kemudian melakukan kajian dan menemukan tanaman indigofera memiliki banyak manfaat.

BACA JUGA:DPRD Sahkan RPJMD Pemkab Tasikmalaya 2025-2029, Prioritas Perbaikan Jalan dan Sekolah Rusak

BACA JUGA:Peringati Hari Oeang ke-79 Republik Indonesia, Kementerian Keuangan Satu Priangan Timur Peduli Sesama

Selain itu, batang indigofera bisa dimanfaatkan sebagai bahan bakar biomassa pengganti sebagian batu bara untuk PLTU. Daunnya kaya protein dan nutrisi sehingga cocok dijadikan pakan ternak.

Namun di awal, gagasan luthfi sempat dicemooh warga. Masyarakat menganggap mustahil tanaman bisa tumbuh di tanah gersang. Menurut nya akar indigofera yang kuat mampu mengikat tanah sehingga mencegah erosi. Sangat cocok untuk daerah rawan longsor seperti Tasikmalaya.

Untuk membuktikan manfaatnya, pada 2022 Luthfi bersama rekan aktivis menanam seribu bibit indigofera di lahan tandus seluas satu hektare. Setelah sembilan bulan, tanaman yang semula dianggap mustahil itu akhirnya tumbuh subur dan menghijau.

Luthfi juga membuktikan domba yang diberi pakan daun indigofera lebih cepat gemuk dalam tiga bulan dibanding yang hanya diberi rumput biasa.

Selanjutnya, Luthfi menerapkan konsep pertanian terpadu. Mengintegrasikan tanaman indigofera, peternakan domba, dan pemanfaatan kotoran ternak sebagai pupuk organik bagi tanaman tumpang sari seperti kopi, cabai, dan jahe.

Sistem ini menciptakan ekosistem pertanian yang sehat dan ramah lingkungan. Petani mendapat penghasilan dari berbagai sumber sekaligus. Kerja keras Luthfi akhirnya mendapat apresiasi. Pada september 2024, PLN dan kementerian pertanian meresmikan program ini sebagai proyek percontohan nasional.

Hingga kini, Luthfi bersama masyarakat dan kelompok tani berhasil menanam indigofera di lahan seluas 100 hektar. 70 hektar berada di tiga desa di kecamatan Bojonggambir, sisanya 30 hektare di kecamatan Bantarkalong.

Di desa Bojongkapol juga dibangun dua kandang domba yang dikelola kelompok tani jaga lembur tani makmur. Luthfi berharap pengembangan ekosistem biomassa ini dapat diadopsi oleh seluruh desa di kabupaten Tasikmalaya, bahkan priangan timur.

Simak Berita Selengkapnya dalam Video Berikut :

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: