Sejarah Meletusnya Gunung Galunggung Tasikmalaya, Pengalaman Masa Lalu Yang Tak Terlupakan
Sumber Foto: Screenshot--
Pada 9 Juli, kubah lava muncul di dalam danau kawah setinggi 85 meter yang kemudian dikenal sebagai Gunung Jadi.
Letusan Tahun 1982
Letusan terakhir terjadi pada tanggal 5 Mei 1982 hingga 8 Januari 1983. Letusan ini berlangsung selama 9 bulan dengan kegiatan yang menimbulkan 18 kematian, sebagian besar akibat faktor tidak langsung seperti kecelakaan lalu lintas, usia tua, kedinginan, dan kekurangan makanan.
Kerugian materi diperkirakan mencapai Rp 1 miliar dengan 22 desa ditinggalkan tanpa penghuni.
Setelah letusan, peta wilayah berubah sekitar 20 km dari kawah Galunggung. Ada perubahan besar akibat terputusnya jaringan jalan, aliran sungai, serta area pemukiman karena lahar dingin yang melimpah.
Setelah masa bencana, upaya rehabilitasi dilakukan dengan pengerukan lumpur dan pasir, pembangunan check dam di Sinagar, dan eksploitasi pasir Galunggung untuk bahan bangunan.
Pada masa berikutnya, usaha pengerukan pasir semakin meningkat, bahkan dibangunnya jaringan kereta api khusus untuk mengangkut pasir dari Galunggung ke Jakarta.
BACA JUGA:Rahasia Pendakian Sukses - Inilah Merk Lokal Pilihan Para Ahli untuk Peralatan Naik Gunung!
Sejarah letusan Gunung Galunggung yang melimpah tak hanya menjadi catatan tragis, tapi juga menawarkan keindahan alam yang menakjubkan. Kini, Gunung Galunggung menjadi destinasi wisata favorit di Tasikmalaya, bahkan efek dari letusan tersebut, gunung galunggung memiliki sumber air panas yang mana hal tersebut disadari oleh warga setempat dan sampai saat ini menjadi tempat wisata favorit masyarakat tasikmalaya bahkan luar kota.
Gunung galunggung menampilkan pesona kawahan dan keindahan alam yang tiada tara. Semoga Gunung Galunggung tetap aman di masa yang akan datang. Tetaplah waspada dan perhatikan peraturan yang berlaku saat menjelajah ke Gunung Galunggung untuk keselamatan dan kenyamanan bersama.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: