Ini Alasan Anak di Bawah 2 Tahun Tidak Boleh Diberi Makan Manis, Begini Penjelasannya

Ini Alasan Anak di Bawah 2 Tahun Tidak Boleh Diberi Makan Manis, Begini Penjelasannya

Ini Alasan Anak di Bawah 2 Tahun Tidak Boleh Diberi Makan Manis, Begini Penjelasannya. Ilustrasi by Kartika--

Ini Alasan Anak di Bawah 2 Tahun Tidak Boleh Diberi Makan Manis, Begini Penjelasannya

 

RADAR TASIK TV - Hampir semua anak kecil menyukai makanan manis seperti permen, es krim, coklat, kue, dan lain lain. Meski diminati, namun memberikan gula tambahan pada anak dibawah 2 tahun ternyata berbahaya bagi kesehatan.

Makanan manis cenderung mengandung banyak gula tambahan yang tidak baik bagi kesehatan anak. Meski merupakan salah satu sumber energi, namun gula bersifat rendah nutrisi dan tinggi kalori.

Ini alasan anak di bawah 2 tahun tidak boleh diberi makan manis. Para ahli menyarankan agar tidak memberikan tambahan gula pada bayi berusia satu hingga 2 tahun. Disarankan hanya boleh menambahkan sedikit atau tidak sama sekali.

Gula tambahan ialah gula dan sirup yang ditambahkan pada makan atau minuman selama proses pengolahannya. Gula tambahan ini bisa berupa gula alami seperti madu atau gula buatan seperti sirup fruktosa tinggi.

Gula tambahan yang umumnya ada dalam makanan bayi dan balita adalah yogurt, makanan ringan khusus bayi, minuman rasa buah, dessert, serta produk roti manis.

BACA JUGA:Benarkah HP Bisa Pengaruhi Psikologi Anak? Begini Penjelasannya...

BACA JUGA:Makan Ikan Bikin Anak Pintar? Begini Penjelasan Para Ahli

Pemberian makanan manis berlebihan dapat membuat si kecil ketagihan dan kecanduan gula. Ini karena gula yang masuk dalam tubuhnya diartikan sebagai sesuatu yang menyenangkan bagi otak si kecil.

Maka dari itu lah si kecil akan cenderung kecanduan dan terus menerus menginginkan makanan manis tinggi gula. Hal ini membuat orang tua maupun anak kesulitan mengontrol kadar asupan gula yang dikonsumsi dan berakhir berlebihan gula.

Seperti yang kita tahu bahwa kelebihan gula tentu tidak akan baik bagi kesehatan. Si kecil akan mengalami masalah kesehatan serius seperti kerusakan gigi, diabetes dan obesitas.

Anak anak berusia 2-18 tahun dianjurkan untuk mengonsumsi gula tidak lebih dari 25 gram atau 6 sendok teh per harinya.

Sementara untuk anak dibawah 2 tahun dianjurkan untuk tidak mengonsumsi gula tambahan sama sekali. Apa alasannya? Ini karena dari lahir hingga berumur 24 bulan, untuk pertumbuhan dan perkembangan yang tepat si kecil membutuhkan kalori dan nutrisi.

Sedangkan makanan dan minuman yang memakai gula tambahan mengandung banyak kalori namun disebut kalori kosong dan tidak mengandung nutrisi.

Apabila bayi dibawah 2 tahun mengonsumsi makanan atau minuman manis berkalori tinggi dan berbahan gula tambahan maka hanya akan menyisakan sedikit ruang bagi makanan bergizi.

Berbagai Bahaya Makanan Manis Bagi Anak

1. Penyakit Kronis

Mengonsumsi makanan dan minuman yang memiliki kandungan gula tambahan dapat meningkatkan risiko terjangkit penyakit kronis pada si kecil.

Contoh risiko penyakit kronisnya yaitu seperti diabetes tipe2 hipertensi, dan juga kolesterol tinggi sedari masih belia.

BACA JUGA:Anak Sering Begadang, Apakah Bahaya Bagi Kesehatan?

BACA JUGA:Minyak Kayu Putih Campur Minyak Kelapa, Ramuan Ajaib Untuk Perut Kembung Anak

Dalam sebuah penelitian diungkapkan bahwa kebanyakan mengonsumsi minuman atau makanan manis dapat meningkatkan tekanan darah serta merangsang hati agar membuang lebih banyak lemak jahat pada aliran darah. Kedua hal ini dapat meningkatkan risiko terjangkit penyakit jantung dan diabetes.

2. Kerusakan Gigi

Terlalu banyak mengonsumsi makanan dan minuman manis dapat menyebabkan anak mengalami kerusakan pada gigi.

Sisa sisa gula yang menempel pada sela sela gigi si kecil akan bercampur dengan bakteri gigi ketika masuk kedalam mulut. Apabila tidak segera dibersihkan maka hal ini dapat menyebabkan si kecil mengalami sakit gigi seperti gigi berlubang.

Jika gangguan kesehatan gigi ini dibiarkan begitu saja tidak segera diobati maka akan menyebabkan kerusakan permanen pada gigi yang kemudian berisiko harus dicabut.

3. Obesitas

Seperti yang telah disebutkan bahwa gula memiliki kandungan rendah nutrisi dan tinggi kalori.

Karena itu lah jika si kecil terlalu banyak mengonsumsi makanan mengandung gula tambahan maka kalori kalori yang berasal dari gula tersebut akan menumpuk pada tubuhnya.

Semakin sering anak mengonsumsi gula maka semakin tinggi pula risiko anak tersebut ketagihan dan ingin terus memakannya.

Alhasil anak yang ketagihan mengonsumsi makanan manis ini berisiko terkena obesitas, terutama apabila tidak diimbangi dengan pengeluaran kalori yang cukup.

4. Mempengaruhi Perilaku

Makanan manis juga dapat berbahaya pada perilaku anak. Ini karena asupan gula dapat memicu kenaikan gula darah secara signifikan serta mengakibatkan si kecil menjadi hiperaktif.

Hiperaktif merupakan suatu kondisi ketika si kecil mengalami peningkatan gerakan, tindakan impulsif, dan juga mudah teralihkan perhatiannya atau terdistraksi.

BACA JUGA:Deretan Makanan Ini Dapat Tingkatkan Kecerdasan Anak, Dorong Anak Tumbuh Lebih Jenius!

BACA JUGA:Agar Anak Tumbuh Cerdas, Ini 10 Makanan Yang Dilarang Dikonsumsi Si Kecil!

5. Menurunkan Kecerdasan Anak

Dalam sebuah penelitian diungkapkan bahwa anak yang kebanyakan mengonsumsi makanan dan minuman manis tinggi gula cenderung mempunyai tingkat kecerdasan yang lebih rendah dari biasanya.

Konsumsi gula secara berlebihan dapat menurunkan kemampuan anak agar dapat memahami informasi yang diucapkan juga menyampaikan informasi dengan kata kata yang baik dan benar, mengatur penglihatan dalam aktivitas fisiknya, serta dalam hal memecahkan masalah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: