Lautaro Martinez Mengaku Tak Banyak Tersenyum Usai Inter Milan Meraih Bintang Kedua

Lautaro Martinez Mengaku Tak Banyak Tersenyum Usai Inter Milan Meraih Bintang Kedua

Lautaro Martinez-Tangkapan Layar Youtube-

RADAR TASIK TV – Lautaro Martinez mengakui bahwa dia tidak tersenyum banyak setelah Inter Milan meraih bintang kedua, sebuah pencapaian yang menjadi catatan spesial dalam sejarah klub.

Dalam wawancara panjang dengan Fabio Fazio, kapten Inter tersebut berbicara tentang Scudetto kedua puluh yang baru saja diraih oleh Nerazzurri. 

Lautaro mengungkapkan bahwa dua tahun lalu mereka hampir meraih Scudetto yang akhirnya dimenangkan oleh AC Milan, tetapi tujuan utama mereka musim ini adalah mendapatkan bintang kedua. 

Setelah perjuangan dan pengorbanan yang besar, mereka berhasil meraihnya. Dia bahkan mengakui bahwa dia tidak banyak tersenyum  karena fokus pada tujuan tersebut, bahkan istriya mengatakan hal itu kepadanya.

BACA JUGA:Kabar Buruk Bagi AS Roma, Daniele De Rossi Tak Yakin Paulo Dybala Tampil Lawan Leverkusen

"Dua tahun lalu kami hampir meraih Scudetto. Musim ini tujuan utamanya adalah mendapatkan bintang kedua,” kata Lautaro Martinez seperti dikutip dari Tuttomercato. 

“Setelah sekian lama bekerja, banyak usaha, banyak pengorbanan, kami berhasil. Saya tidak tersenyum banyak? Benarkah, bahkan istri saya mengatakan hal itu kepada saya," lanjutnya.

Dia kemudian membahas kemenangan dalam derby, yang menjadi sangat penting dan istimewa bagi mereka sejak awal musim. 

Lautaro menganggapnya sebagai sebuah kehormatan dan kesempatan yang mereka manfaatkan dengan baik. 

BACA JUGA:Ini Alasan Stefano Pioli Mengganti Rafael Leao yang Jadi Korban Ejekan Curva Sud AC Milan

Dia juga mengingatkan pada hari spesial ketika Milan memenangkan Scudetto untuk mereka dua tahun lalu, dan kemenangan dalam derby melawan mereka menjadi momen pembalasan yang sangat berkesan.

"Sejak perhitungan dibuat untuk memenangkan Scudetto pada tanggal tersebut, itu telah menjadi hal yang penting dan istimewa bagi kami,” ujarnya. 

“Memenangkan Scudetto dengan cara seperti itu, di kandang Milan. Kesempatan ini terjadi pada kami dan kami memanfaatkannya,” tambahnya. 

“Kami masuk ke dalam sejarah klub hebat ini. Pada pagi hari saat derby, kami berlatih di tengah hujan selama satu setengah jam, memainkan bola mati, membersihkan semuanya,” tuturnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: tuttomercato