Unik, Universitas Siliwangi Peringati Dies Natalis Ke-46 Dengan Menggambar Mural Dengan Tema Stop Bulliying

Unik, Universitas Siliwangi Peringati Dies Natalis Ke-46 Dengan Menggambar Mural Dengan Tema Stop Bulliying

Cara Unik Universitas Siliwangi Peringati Dies Natalis Ke-46, Menggambar Mural Dengan Tema Stop Bulliying Di Lingkungan - Klendi--

RADAR TASIK TV - Dalam rangka memperingati Dies Natalis yang ke-46 dan menjadi perguruan tinggi negeri yang ke-10 Tahun, Universita Siliwangi menggerlar sejumlah kegiatan untuk memeriahkan Dies Natalis.

Salah satunya yaitu dengan kegiatan mural dengan panjang 32 meter di sepanjang tembok menuju area perpustakaan pada Rabu pagi, dengan mengambil tema stop bullying dan perundungan.

Universitas Siliwangi berkomitmen kuat terbebas dari perilaku bullying atau perudungan yang semakin merajalela di berbagai tempat, salah satunya di lingkungan pendidikan.

Berbagai lukisan mural menghiasi area menuju perpustakaan. Dengan menggandeng sejumlah seniman dan para penghobi mural dari daerah Tasikmalaya, Karawang, dan Bekasi.

Wakil Rektor Universitas Siliwangi Gumilar menuturkan, ada beberapa kejahatan di lingkungan pendidikan seperti bullying, seks bebas dan intoleransi.

BACA JUGA:Ernesto Paolillo: Utang Terlalu Besar, Inter Milan Terpaksa Jual Pemain

BACA JUGA:Ada Penjelasan Ilmiahnya! Ternyata Inilah 6 Alasan Kucing Suka Masuk Ke Dalam Kardus

Maka dari itu unsil berharap mampu menghilangkan kejahatan yang ada dilingkungan pendidikan paling tidak minimalisir  kejahatan tersebut.

“Di dalam lingkungan pendidikan ini ada 3 kejahatan yang pertama bullying atau perundungan yang kedua adalah seks bebas dan yang ketiga ada intoleransi, jadi keberadaan Unsil ini diharapkan mampu meminimalisir paling tidak kejahatan dilingkungan pendidikan tersebut, sehingga pesan moral yang di tampilkan para peserta lomba, dosen, tenaga pendidikan dan seluruh masyarakat bahwa masalah bullying, seks bebas dan intoleransi harus tidak ada dibumi kita ini” Ujar Gumilar.

Salah seorang pelukis Ruli Ashari menuturkan, dirinya melukis dengan tema keluarga sebagai pondasi, ia menjelaskah bahwa keluarga itu sebagai  pondasi atau tameng pertama untuk mencegah adanya korban bullying ataupun pelaku.

“Hanya saya mengambil tema keluarga sebagai pondasi, jadi yang namanya keluarga itu harus jadi pondasi supaya tidak terjadi  kasus bullying yangmenjadi korban ataupun pelaku, jadi keluarga harus menjadi tameng untuk terjadinya bullying tadi.” Ujar Ruli.

Dengan diadakannya kegiatan ini diharapkan bisa jadi pengingat para mahasiswa, dosen, tenaga pendidik dan seluruh masyarakat. 

BACA JUGA:Rekomendasi Parfum Lokal dengan Aroma Manis dan Tahan Lama yang Membuatmu Lebih Memikat!

BACA JUGA:Buntut Insiden Spanduk Theo Hernandez, Inter Milan dan Dumfries Kena Sanksi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: