Anugerah Budaya Tasikmalaya Menjaga Warisan Kota, Ajang Penghargaan Bagi Pelaku Seni dan Budaya

Anugerah Budaya Tasikmalaya Menjaga Warisan Kota, Ajang Penghargaan Bagi Pelaku Seni dan Budaya

Anugerah Budaya Tasikmalaya Menjaga Warisan Kota, Ajang Penghargaan Bagi Pelaku Seni dan Budaya--

RADARTASIKTV.ID - Anugerah Budaya bukan sekadar seremoni tahunan. Anugerah Budaya merupakan bentuk perlawanan terhadap lupa.

DKKT terus berupaya mencatat dan memberi penghargaan kepada sosok-sosok yang menjaga denyut kebudayaan di Kota Santri tersebut.

Ketua Dewan Kesenian Kota Tasikmalaya, Bode Riswandi, menegaskan, penghargaan ini tidak terbatas pada seniman yang berkarya di daerah saja, namun juga bagi mereka yang telah membawa nama Tasikmalaya ke tingkat nasional maupun internasional.

Semangatnya adalah memberi ruang bagi kenangan, dedikasi, dan keberlanjutan karya budaya.

“Ini sebagai jenjang riwayat kami yang mencoba melawan lupa terhadap keadaan. Kami sudah dua periode, 20 tahun berjalan. Tanggal 22 nanti akan ada penentuan (kepengurusan baru). Sebenarnya seluruh warga Indonesia yang penting kelahiran Tasikmalaya berhak menyandang penghargaan ini. Hibar Kota Tasikmalaya. Hidup itu pendek, usia itu panjang,” ujar Bode.

BACA JUGA:Waspada! BBM Tercampur Air Berakibat Kerusakan pada Mesin, Mekanik Imbau Pengendara Sering Cek Kondisi Motor

BACA JUGA:Episode Final Shopee Jagoan UMKM Naik Kelas: Dari Foto Produk sampai Shopee Live, Semua Diuji di Sini!

Wakil Wali Kota Tasikmalaya, Raden Diky Chandra, menilai kegiatan tersebut sebagai langkah penting menjaga identitas lokal dari arus globalisasi.

Diky menyinggung soal warisan khas daerah, seperti kain bestong kain tradisional khas Tasikmalaya yang kini mulai jarang dikenal masyarakat sendiri.

Menurutnya, upaya menjaga budaya lokal harus dilakukan tidak hanya lewat kegiatan simbolik, tapi juga melalui dokumentasi dan pembelajaran lintas generasi.

“Produk lain bisa jadi terkenal dari luar, tapi ini yang kita khawatirkan. Bestong khas Kota Tasik, tapi banyak yang tidak tahu apa itu bestong. Anugerah Budaya ini bisa menjaga hal-hal demikian. Ini akan dikenang, mudah-mudahan bisa diarsipkan supaya orang-orang tahu. Baik buruknya ke depan tergantung pada produk budaya. Setidaknya kita menjalankan produk budaya yang diwariskan orang tua kita. Hal-hal semacam ini harus diperhatikan,” terangnya.

BACA JUGA:Viral Pertalite Tercampur Air, Pengendara Motor Waswas, Lebih Memilih Beralih ke Pertamax

BACA JUGA:Bupati Apresiasi SMKN Bantarkalong Juara Futsal Nasional, Pemkab Komitmen Benahi Infrastruktur Olahraga

Sekretaris Direktorat Jenderal Pengembangan, Pemanfaatan, dan Pembinaan Kebudayaan Kementerian Kebudayaan RI, Judi Wahjudin, menekankan pentingnya menjadikan pelaku budaya sebagai profesi yang diakui secara formal, setara dengan bidang keilmuan lain.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait