RADAR TASIK TV - Mengunjungi Pangandaran akan terasa kurang lengkap tanpa menyempatkan diri untuk berkunjung ke Taman Cagar Alam Pananjung.
Salah satu yang paling menarik adalah Situs Batu Kalde, sebuah situs sejarah yang kaya akan peninggalan Hindu.
Taman Cagar Alam Pananjung bisa diakses melalui dua pintu masuk, yakni dari jalur Pantai Barat maupun Pantai Timur Pangandaran.
Dengan harga tiket masuk sebesar Rp 21.000 (harga dapat berubah sewaktu-waktu), pengunjung dapat menikmati keindahan alam dan kekayaan fauna yang beragam.
BACA JUGA:Davide Frattesi Minta Italia Hindari Duel Satu Lawan Satu Menghadapi Spanyol
Kawasan ini buka setiap hari dari pukul 07.00 hingga 17.00 WIB, Di dalam kawasan ini pengunjung dapat melihat berbagai spesies flora dan fauna, seperti kera ekor panjang, lutung, rusa, kalong, landak Jawa, biawak, dan bunga raflesia yang langka.
Kehadiran fauna yang beragam ini menjadikan kawasan ini sebagai tempat yang ideal untuk pecinta alam dan fotografi satwa liar.
1. Asal Usul Penamaan Situs Batu Kalde
Salah satu yang paling menonjol di kawasan ini adalah Situs Batu Kalde. Situs ini dinamakan demikian karena terdapat sebuah arca yang oleh masyarakat setempat diartikan sebagai "kalde" bahasa Sunda untuk keledai.
Meskipun sebenarnya arca tersebut adalah Nandi, wahana Dewa Siwa dalam mitologi Hindu.
BACA JUGA:Wisata Sejarah Candi Blandongan di Situs Batujaya, Salah Satu Candi Tertua di Pulau Jawa
2. Peninggalan Hindu di Situs Batu Kalde
Situs Batu Kalde adalah struktur bangunan Hindu yang terletak di daerah Pananjung, Pangandaran.
Di tempat ini, ditemukan balok-balok batu, baik yang masih terkubur di dalam tanah maupun yang berserakan di permukaan.
Selain itu, ada juga 3 arca yaitu arca nandi, yoni dan lingga, serta struktur bangunan candi yang masih tertanam di dalam tanah.