Vape juga dapat membahayakan kesehatan janin, terutama jika digunakan oleh ibu hamil.
Bahan kimia yang terkandung dalam uap vape dapat mempengaruhi perkembangan janin di dalam kandungan, mengakibatkan berbagai masalah kesehatan.
Paparan asap vape juga berbahaya bagi anak-anak dan dapat menyebabkan gangguan tidur, kesulitan berkonsentrasi, dan masalah kesehatan lainnya.
Oleh karena itu, ibu hamil dan anak-anak harus dijauhkan dari lingkungan yang terpapar asap vape.
4. Risiko Kecanduan
Seperti rokok tembakau, vape juga mengandung nikotin yang dapat menyebabkan kecanduan.
Nikotin bekerja dengan merangsang otak untuk melepaskan dopamin, neurotransmitter yang membuat kita merasa senang dan puas.
Hal ini menyebabkan pengguna merasa ketergantungan dan merasa ada yang kurang jika tidak menggunakan vape.
Kecanduan nikotin dapat menyebabkan pengguna sulit untuk berhenti, dan terus-menerus merasa perlu untuk menggunakan vape.
BACA JUGA:5 alasan kenapa seseorang bisa ketergantungan merokok!
BACA JUGA:Lakukan 9 tips ini! Manjur bikin kamu berhenti ketergantungan merokok!
5. Risiko Kanker
Penggunaan vape juga dapat meningkatkan risiko kanker.
Meskipun vape tidak menghasilkan asap hasil pembakaran seperti rokok tembakau, uap yang dihasilkan tetap mengandung bahan kimia berbahaya yang dapat merusak sel-sel tubuh dan memicu perkembangan kanker.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa penggunaan vape dapat meningkatkan risiko kanker mulut, tenggorokan, dan paru-paru.
6. Risiko Keracunan