Dampak Penggunaan Softlens yang Tidak Sesuai, Lakukan ini Untuk Pencegahan

RADARTASIKTV.ID-  Penggunaan softlens telah menjadi tren di kalangan masyarakat modern, baik sebagai alat bantu penglihatan maupun sebagai aksesoris fashion.

Namun, di balik kemudahan dan keindahan yang ditawarkan, penggunaan softlens juga menyimpan sejumlah risiko kesehatan yang sering kali diabaikan.

Mulai dari iritasi ringan hingga kerusakan kornea yang serius, softlens dapat membawa bahaya jika tidak digunakan dan dirawat dengan benar.

Berbagai bahaya serta langkah-langkah pencegahan yang dapat dilakukan untuk melindungi kesehatan mata kamu.

BACA JUGA:15 Manfaat Apabila Makan Pisang Kukus ! Ternya Dapat Mencerahkan Kulit Juga Lho !

BACA JUGA:Apakah Kamu Sudah Menyadari Ini? Ternyata Redflag Juga Bisa Kamu Lakukan Ke Dirimu Sendiri, Yuk Simak Cirinya

1. Iritasi Mata: Gejala Awal yang Sering Diabaikan

Iritasi mata merupakan salah satu masalah yang paling umum dialami oleh pengguna softlens. Gejalanya meliputi mata merah, gatal, perih, hingga penglihatan yang menjadi kabur.

Iritasi ini sering kali disebabkan oleh penggunaan softlens yang terlalu lama, kurang bersih, atau tidak sesuai dengan bentuk mata. Meskipun tampaknya sepele, iritasi yang terus-menerus dapat menyebabkan kondisi yang lebih serius jika tidak segera ditangani.

2. Infeksi Mata: Risiko Serius yang Mengintai

Infeksi mata, seperti keratitis atau peradangan pada kornea, adalah bahaya yang sangat serius dari penggunaan softlens yang tidak steril.

Bakteri, jamur, atau virus dapat dengan mudah berkembang pada softlens yang tidak dibersihkan dengan baik, dan kemudian menginfeksi mata. Infeksi ini bisa berakibat fatal bagi penglihatan jika tidak segera ditangani, bahkan dapat menyebabkan kebutaan.

3. Kerusakan Kornea: Akibat Penggunaan Softlens yang Tidak Tepat

Kerusakan kornea adalah salah satu risiko paling parah yang bisa terjadi akibat penggunaan softlens. Kornea yang terus-menerus terpapar softlens yang tidak steril atau digunakan terlalu lama dapat mengalami luka atau erosi.

Kondisi ini tidak hanya menyakitkan tetapi juga dapat mempermanenkan kerusakan pada penglihatan. Pada kasus yang sangat parah, kerusakan kornea bisa memerlukan tindakan medis yang invasif, seperti transplantasi kornea.