Tak Hanya Getaran, Ini Dampak dan Fakta di Balik Gempa Beruntun M 4,9 yang Mengguncang Bekasi 20 Agustus 2025

Kamis 21-08-2025,19:16 WIB
Reporter : Neng Santika
Editor : Hilmi Pramudya

Mengapa Bisa Terjadi Beruntun?

Menurut para ahli kebumian, gempa beruntun biasanya terjadi karena:

1. Aktivitas sesar lokal : retakan di kerak bumi yang masih aktif bisa bergeser lebih dari satu kali.

2. Penyesuaian energi : setelah gempa utama, kerak bumi melepaskan energi lanjutan dalam bentuk guncangan kecil.

3. Letak wilayah urban : banyak bangunan tinggi dan struktur padat membuat getaran terasa lebih jelas meski magnitudonya relatif kecil.

Fakta Ilmiah yang Perlu Dipahami

Gempa beruntun bukan berarti akan ada gempa besar berikutnya, tetapi masyarakat tetap perlu waspada.

Indonesia berada di Cincin Api Pasifik, sehingga meski Bekasi tidak tergolong rawan, guncangan tetap bisa terjadi.

Mitigasi sangat penting, mulai dari simulasi evakuasi, memastikan struktur bangunan tahan gempa, hingga menyiapkan tas darurat.

BACA JUGA:Puluhan Rumah Rusak Diguncang Gempa Garut, Bupati Tasikmalaya: Korban Gempa Bakal Dapat Bantuan

BACA JUGA:Gempa Garut Magnitudo 6.5 Rusak Belasan Rumah Warga di Ciamis, ini Daftarnya...

Dampak yang Dirasakan Warga

Getaran paling kuat terasa di Bekasi dengan skala intensitas MMI III–IV, sementara di wilayah sekitar seperti Depok, Purwakarta, Cikarang, JakartDa, Bandung, hingga Tangerang Selatan, getarannya masih bisa dirasakan dengan skala lebih ringan. Banyak warga menggambarkan sensasi gempa seperti dilalui truk besar di dekat rumah.

Dari sisi kerusakan, sebuah musala di Desa Sukabungah, Bojongmangu dilaporkan roboh. Di Karawang, sejumlah bangunan seperti sekolah, aula, dan rumah warga juga mengalami retakan. Meski demikian, hingga saat ini tidak ada laporan korban jiwa, hanya kerugian material.

Pelajaran dari Gempa Bekasi

Rangkaian gempa ini menjadi pengingat penting bahwa wilayah perkotaan sekalipun tidak sepenuhnya aman dari ancaman gempa bumi.

Kategori :