RADARTASIKTV.ID - Sejumlah sekolah di wilayah Perkotaan Singaparna dan Mangunreja, kini menerapkan pembelajaran daring. Bupati Tasikmalaya Cecep Nurul Yakin menegaskan, ini bukan sekolah libur, melainkan pembelajaran dari rumah.
Cecep menjelaskan, pembelajaran daring sudah menjadi hal lumrah di era digital. Seperti pegawai yang work from home, pelajar juga bisa study from home.
Selain sekolah formal, bupati juga meminta pimpinan pondok pesantren agar santri tetap berada di kompleks pesantren. Langkah ini untuk mencegah pelajar dan santri terpengaruh ajakan ikut dalam aksi massa.
BACA JUGA:Cipayung Plus Gelar Aksi Damai di Polres Banjar, Tuntut Kapolri Mundur Jika Kasus Affan Tak Tuntas
Kepala bidang SMP DISDIKBUD Kabupaten Tasikmalaya, Jani Maulana, menjelaskan kebijakan ini berdasarkan arahan Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Pembelajaran daring diterapkan untuk wilayah Singaparna dan Mangunreja, dengan sistem absensi yang diperketat.
Jani Maulana menambahkan, aturan ini berlaku sementara hingga Selasa, namun akan dievaluasi sesuai kondisi keamanan. Jika situasi belum kondusif, kebijakan pembelajaran daring akan diperpanjang.
Kebijakan ini merupakan anjuran Pemerintah Provinsi Jawa Barat, yang ditujukan untuk seluruh lembaga pendidikan, mulai dari PAUD, TK, SD, SMP hingga SMA SMK. Tujuan utamanya memastikan pelajar tidak terlibat dalam aksi demonstrasi.
Simak Berita Selengkapnya dalam Video Berikut :