Geopolitik dan Ketahanan Nasional, Belajar dari Pemikiran Kjellen dan Haushofer

Kamis 04-12-2025,09:40 WIB
Reporter : admin
Editor : admin

RADARTASIKTV.ID - Akhir-akhir ini, peran geopolitik tengah menjadi tren dalam kancah perpolitikan nasional maupun mancanegara. Diketahui, bahwa geopolitik adalah sebuah disiplin ilmu yang membahas mengenai sistem politik yang berhubungan dengan letak geografis.

Jika dilihat, secara garis besar geopolitik itu dapat di artikan sebagai suatu sistem politik atau sebuah peraturan dalam wujud kebijaksanaan dan strategi nasional yang didorong oleh letak geografis sebuah negara.

Geopolitik tidak hanya membahas lokasi geografis saja, tetapi juga mencakup cara negara memanfaatkan ruang, sumber daya, serta posisi strategis untuk menjamin keberlangsungan hidup dan kedaulatannya.

Rudolf Kjellen dan Karl Haushofer, memberikan dasar teoretis yang masih relevan hingga kini. Kjellen memperkenalkan konsep negara sebagai organisme hidup yang harus menyesuaikan diri dengan lingkungannya, sementara Haushofer menegaskan pentingnya Lebensraum atau ruang hidup sebagai faktor utama bagi kekuatan dan stabilitas negara.

BACA JUGA:Cetak Sejarah Baru, Persikotas Sabet Juara Liga 4 Seri 1 Piala Gubernur Jawa Barat 2025

BACA JUGA:Persikotas Dapat Bonus Rp 50 Juta Dari Pemkot, Pemain Berstatus Mahasiswa Gratis UKT

Bagi Indonesia, kajian tentang geopolitik memiliki arti yang sangat strategis. Sebagai negara kepulauan yang terletak di antara dua samudra dan dua benua, Indonesia memiliki posisi geostrategis yang menjadikannya pusat lalu lintas dunia, sekaligus rentan terhadap pengaruh dan ancaman global.

Dalam konteks ini, konsep Wawasan Nusantara menjadi bentuk aktualisasi dari kesadaran geopolitik Indonesia, tentang bagaimana memandang wilayah sebagai satu kesatuan politik, ekonomi, sosial, dan pertahanan keamanan. Dengan belajar dari pemikiran Kjellen dan Haushofer, Indonesia dapat memperkuat pemahaman tentang pentingnya hubungan antara ruang, kekuasaan, dan strategi nasional dalam menjaga ketahanan nasional di tengah tantangan global yang terus berubah.

Rudolf Kjellen dikenal sebagai tokoh yang pertama kali memperkenalkan istilah geopolitik pada awal abad ke-20. Ia memandang bahwasannya negara itu bukan sekedar entitas politik atau administrasi semata, melainkan sebagai organisme hidup yang tumbuh, berkembang, dan memerlukan ruang untuk bertahan.

Menurut Kjellen, kekuatan negara sangat dipengaruhi oleh kondisi geografis, demografis, ekonomi, serta kemampuan pemerintah mengelola wilayahnya secara efektif. Dengan demikian, keseimbangan antara faktor ruang dan kekuasaan menjadi kunci bagi kelangsungan hidup suatu negara.

BACA JUGA:Gedung Kepemudaan Kota Banjar Nampak Tak Terawat, Pembina Posnu: Aset Jangan Sampai Terbengkalai

BACA JUGA:Golkar Kota Tasik Incar 9 Kursi DPRD Pada Pemilu 2029, Bergerak Lebih Awal Lewat DIKPOL Angkatan II 2025

Pemikiran ini menegaskan bahwa ketahanan nasional tidak hanya bergantung pada kekuatan militer, tetapi juga pada kemampuan negara mengoptimalkan potensi wilayahnya.

Karl Haushofer melanjutkan dan mengembangkan gagasan Kjellen dengan menekankan konsep Lebensraum atau ruang hidup. Ia melihat bahwa untuk menjaga keberlangsungan dan kejayaan, sebuah negara harus mampu memperluas pengaruhnya terhadap wilayah strategis di sekitarnya.

Haushofer juga menekankan pentingnya strategi geografis dalam membentuk kebijakan luar negeri dan pertahanan. Dalam pandangannya, kontrol terhadap wilayah yang memiliki nilai ekonomi, politik, dan militer menjadi faktor utama dalam menjaga ketahanan suatu negara.

Kategori :