Nyi Lingga diyakini sebagai sosok yang melanjutkan persemedian Sunan Gunung Jati, persemedian ini dilakukan di sebuah batu besar yang disebut sebagai Batu Lingga.
Nyi Lingga juga ditemani oleh dua jenis macan tutul dan diyakini untuk memperoleh ilmu kanuragan.
Namun sayangnya ketika Nyi Lingga tengah melakukan persemedian, ia pun gagal dan meninggal. Namun kedua macan tutul yang menemaninya tersebut malah tidak ada, hal inilah yang menjadi pertanyaan misterius sampai sekarang.
Maka dari itulah ada mitos bahwa terdapat sosok nenek tua dan macan tutulnya yang terletak di daerah Batu Lingga.
3. Nini Pelet
Nini Pelet atau Nenek Pelet merupakan sosok yang dipercayai memiliki kekuatan gaib. Nini Pelet disebut memegang kitab “Mantra Asmara” yang merupakan buatan tokoh sakti yang bernama Ki Buyut Mangun Tapa.
Isi dari kitab tersebut mengandung “Jaran Goyang” yang diyakini dapat mengikat hati dari lawan jenis. Sampai saat ini, kitab tersebut masih dipelajari oleh banyak masyarakat terutama paranomal.
Namun kemudian Ki Buyut Mangun ini meninggal dunia dan dimakamkan di suatu daerah bernama Desa Mangun Jaya.
BACA JUGA:
Masyarakat sekitar sana banyak yang percaya bahwa saat tengah malam di Jumat kliwon dan Selasa legi akan muncul seekor harimau, namun harimau ini merupakan harimau jelmaan dan peliharan Ki Buyut.
4. Tradisi Menghindari Makhluk Gaib
Tradisi ini dibenarkan oleh juru kunci dari Gunung Ciremai sendiri, yakni Mamat. Ia sering menyarankan para pendaki untuk menghentakan kaki ke tanah sebanyak 3 kali lalu setelah itu menyampaikan salam, hal ini dipercaya dapat menghindari para pendaki dari makhluk gaib.
Hal ini dilakukan sebab ada mitos bahwa pada zaman dahulu banyak masyarakat yang menunggangi kuda namun harus meninggal sebab tidak sanggup dengan tugas yang diberikan oleh para penjajah Belanda.
5. Burung Jalak dan Tawon Hitam
Kedua hewan ini menjadi sosok yang menjadi misteri tersendiri bagi para pendaki. Biasanya kedua hewan ini akan ditemui jika kamu berada di pos 6, namun eksistensinya sangat misterius sebab burung jalak dan tawon hitam ini diyakini akan mengantar para pendaki untuk menuju pos selanjutnya yakni pos Seruni.
Namun burung jalak dan tawon hitam ini tidak akan mengganggu ketenangan para pendaki selama para pemndaki tidak mengusik dan mengganggu kedua hewan tersebut.