Jadi ketika disuruh menghancurkan rumah Tuan Hakim juga murid-murid itu menurut.
Dalam keyakinan mereka selama berguru kepada Abu Nawas akan menuruti apa perintah guru.
Mereka yakin sikap itu bagian dari cara mendapatkan keberkahan dalam proses menuntut ilmu.
BACA JUGA:Tips Rahasia Merawat Rumah Tetap Nyaman Selama Musim Hujan
BACA JUGA:Daftar 5 Merek Mobil Listrik Terepic, Paling Murah Nissan Kicks E-Power Dibanderol Rp 400 Jutaan
Berjalanlah puluhan murid-murid Abu Nawas menuju rumah Tuan Hakim.
Setibanya langsung mereka rusak rumah Tuan Hakim. Sontak saja warga sekitar yang menyaksikan perbuatan murid-murid Abu Nawas kaget.
Warga berupaya mencegahnya. Tetapi gagal karena jumlahnya kalah dengan jumlah murid-murid itu.
Tuan Hakim yang sedang ada di rumah kaget. Buru-buru keluar untuk mencegah.
“Berhenti! Kalian kenapa merusak rumahku?” teriak Tuan Hakim dengan suara gemetar menahan marah.
Tapi teriakannya tidak diindahkan para murid tersebut.
Palu,linggis,martil yang dibawa mereka bergantian menghantam bangunan rumah Tuan Hakim.
“Hey kalian keterlaluan. Siapa yang memerintahkan ini semua?” teriak Tuan Hakim lagi.
BACA JUGA:Adu Teka-Teki Abu Nawas Untung Banyak Modal Satu Pertanyaan Unik Saja
BACA JUGA:Inilah Kelebihan Dan Kelemahan Vespa Matic
“Guru kami Tuan Abu Nawas,” serempak para murid menjawab. Tapi dengan terus melakukan perusakan ke bangunan rumah Tuan Hakim.