Diceritakanlah oleh Abu Nawas tentang seorang pemuda dari Mesir yang mengadu kepada dirinya.
BACA JUGA:Kisah Mistis Solo Camping Dari Bukit Moko, Terdengar Langkah Orang, Saat Dilihat Ternyata....
BACA JUGA:Warga Ciamis Ciptakan Mesin Pengolahan Kopi Canggih, Sudah Dipasarkan ke Berbgai Daerah di Indonesia
“Pemuda itu bermimpi menikahi puteri Tuan Hakim dengan mahar yang banyak. Lalu dia ceritakan mimpinya itu ke orang-orang.”
“Cerita itu terdengar oleh Tuan Hakim. Dia kemudian mendatangi pemuda asal Mesir itu, dana diminta membayar mahar yang besar sesuai di mimpi itu,” tutur Abu Nawas.
Tuan Hakim, kata Abu Nawas, menetapkan ke pemuda itu bahwa yang terjadi di dalam mimpinya dia membayar mahar yang banyak harus dilaksanakan.
“Pemuda itu terpaksa menurut karena Tuan Hakim adalah penegak hukum,” pungkas Abu Nawas.
Baginda Raja Harun Al Arasyid meminta pemuda asal Mesir dan semua saksi kejadian itu dihadirkan.
Keterangan pemuda dan para saksi sama persis dengan yang disampaikan Abu Nawas kepada baginda raja.
Tuan Hakim tidak bisa berkutik. Dia mengakui semua perbuatnnya kepada baginda raja.
“Hai kamu, hari ini kamu saya pecat sebagai hakim. Kembalikan semua barang milik pemuda ini,” putus baginda raja setelah mengkonfrontir semuanya.
BACA JUGA:5 Olahraga Ringan Yang Bikin Kamu Gampang Berkeringat, Bisa dilakukan Dirumah
BACA JUGA:Adu Teka-Teki Abu Nawas Untung Banyak Modal Satu Pertanyaan Unik Saja
Pemuda itu girang sekali. Sekeluarnya dari istana dia mau memberi Abu Nawas hadiah atas bantuannya.
Tetapi Abu Nawas menolaknya. Walaupun pemuda itu memaksa sebagai bentuk rasa terima kasih sudah dibantu.
Pemuda itu kembali ke negerinya Mesir.