Setelah kerusakan rumah itu parah, murid-murid itu berhenti. Lalu bergerak kembali ke rumah Abu Nawas untuk melaporkan tugas perusakan rumah Tuan Hakim sudah selesai.
Tuan Hakim juga tidak bisa berbuat apa-apa. Kalah jumlah dengan perusak rumahnya.
“Awas ya Abu Nawas. Besok saya laporkan ke baginda raja. Kamu pasti dihukum berat atas perbuatan murid-muridmu ini,” rutuk Tuan Hakim.
Rumah Tuan Hakim rusak cukup berat ketika para murid Abu Nawas menghentikan aksinya.
Besoknya benar saja Tuan Hakim melaporkan apa yang menimpanya kepada Baginda Raja Harun Al Rasyid.
Baginda Raja Harun Al Rasyid memerintahkan prajurit kerajaan menjemput Abu Nawas.
“Hai Abu Nawas, kenapa kamu hancurkan rumah hakim ini,” hardik baginda raja begitu Abu Nawas sudah ada di hadapannya.
BACA JUGA:Sembilan Vespa Matic Stylish Untuk Anak Muda, Pilihan Ini Keren Dan Trendi
BACA JUGA:Nasehat Aneh Abu Nawas Beli Domba Saat Pria Kurang Bersyukur Keluhkan Rumahnya yang Sempit
Abu Nawas tersenyum sebelum menjawab. Matanya melirik ke Tuan Hakim yang memasang wajah masam.
“Hamba bermimpi diperintah Tuan Hakim untuk menghancurkan rumahnya. Maka hamba laksanakan,” jawab Abu Nawas santai.
“Hamba mengikuti hukum baru dari Tuan Hakim tuanku,” lanjut Abu Nawas.
Tuan Hakim yang mendengar jawaban Abu Nawas kaget. Semakin geram mendengar Abu Nawas berkata begitu.
Tetapi dia tidak berani bicara karena belum diminta oleh baginda raja.
“Maksud kamu hukum mana. Apa perintah di mimpi yang jadi dasar tindakanmu?” timpal baginda raja.
“Benar tuanku. Berdasarkan perintah di mimpi itulah hamba melakukan itu semua,” jawab Abu Nawas.