RADAR TASIK TV - Popok atau diaper merupakan kebutuhan penting bagi si kecil, namun penanganan limbahnya menjadi hal yang tak boleh disepelekan.
Para ibu perlu memperhatikan dengan seksama bagaimana cara membersihkan, mengelola, dan membuangnya agar tidak menyumbang pada penumpukan sampah yang mengganggu lingkungan.
Membuang popok bayi bekas pakai dengan sembarangan bukanlah pilihan yang bijak.
Hal ini terkait dengan beberapa alasan penting yang berkaitan dengan kesehatan dan kebersihan lingkungan.
Popok bayi bekas pakai mengandung kotoran dan urine, yang dapat membawa bakteri dan zat berbahaya.
BACA JUGA:Manfaat Daun Kelor Yang Jarang Orang Ketahui, Lengkap Dengan Cara Mengolahnya
Oleh karena itu, memahami betapa pentingnya proses pembuangan popok yang tepat menjadi sangat krusial.
Tahukah kamu bahwa dalam kotoran manusia, terdapat lebih dari 100 virus yang dapat terdeteksi? Yang mengejutkan, banyak di antara virus-virus ini dapat bertahan hidup berbulan-bulan di luar tubuh manusia.
Beberapa dari bakteri dan virus yang mungkin ada dalam kotoran manusia antara lain, hepatitis, E.coli, salmonella, norovirus, polio, dan listeria.
Semua ini menegaskan pentingnya kebersihan dan perlunya pencegahan penyebaran penyakit yang mungkin berasal dari kotoran manusia.
Menurut penelitian World Bank pada 2017, popok bayi bekas menempati peringkat penyumbang sampah terbesar kedua di lautan dunia.
Di Indonesia, popok bekas bayi menjadi penyumbang sampah terbesar kelima. Oleh karena itu, penting bagi para ibu untuk memahami cara yang benar dalam membuang popok bayi demi melindungi lingkungan.
Langkah Tepat dalam Memperlakukan Popok Bekas Bayi
1. Membersihkan dan Mengelola Popok Bekas Pakai
Kotoran pada popok bekas harus dibersihkan dengan teliti. Pertama-tama, sisa kotoran harus dihilangkan dengan hati-hati sebelum membuangnya ke dalam kloset.