Rambut Botak Karena Sering Mikir? Begini Penjelasan Medisnya
RADAR TASIK TV - Pernahkah kamu mendengar ungkapan bahwa kebanyakan mikir dapat menyebabkan kebotakan?
Konon, ada anggapan bahwa stres atau pemikiran yang berlebihan dapat membuat seseorang kehilangan rambutnya.
Namun, benarkah hal ini murni mitos ataukah memiliki dasar medis yang kuat?
Kaitan antara Pemikiran dan Kebotakan
Mitos yang menyebutkan bahwa rambut botak terjadi akibat pemikiran berlebihan sebenarnya tidak sepenuhnya benar.
BACA JUGA:Rambut Botak Karena Sering Mikir? Begini Penjelasan Medisnya
Rambut botak umumnya disebabkan oleh faktor genetik dan hormon, bukan hanya karena seseorang memiliki pikiran yang aktif atau sering berpikir.
Ketika seseorang mengalami stres atau tekanan pikiran, hal ini bisa mempengaruhi kesehatan secara keseluruhan, termasuk kesehatan rambut.
Stres kronis dapat menyebabkan kondisi medis yang disebut sebagai telogen effluvium, di mana rambut akan rontok lebih banyak dari biasanya.
Namun, hal ini biasanya bersifat sementara dan tidak berhubungan langsung dengan kebotakan permanen.
Pengaruh Stres terhadap Kesehatan Rambut
Meskipun stres bukanlah penyebab langsung dari kebotakan permanen, stres yang berkepanjangan dapat mempengaruhi kesehatan rambut seseorang.
Telogen effluvium adalah kondisi di mana rambut masuk ke fase istirahat (telogen) lebih cepat dari biasanya, akibat tekanan atau stres yang dialami tubuh.
BACA JUGA:Penyebab Rambut Botak Di Usia Muda, Cara Mengatasi Hingga Pengobatan