5 Problem Sosial di Kota Tasikmalaya, Selain Geng Motor Ternyata Nomor Buncit Ngeri Banget!

Minggu 07-01-2024,22:47 WIB
Reporter : Alisundana
Editor : Alisundana

Kapolres saat itu memiliki analisa tentang geng motor yang diibaratkan sebutir telur.

Bagian luar telur adalah cangkang yang dianalogikan sebagai kenakalan remaja biasa.

Sehingga anak remaja atau anak sekolah yang berulah dengam geng motornya, masyarakat umum termasuk para orang tua menganggap kenakalan remaja yang wajar dan biasa.

BACA JUGA:8 Anggota Geng Motor yang Menganiaya Warga Sambongpari Kota Tasikmalaya Terancam Hukuman 7 Tahun Penjara

BACA JUGA:Viral Video Belasan Anggota Satpol PP Garut Dukung Cawapres Nomor Urut 2, Mereka Dipecat?

Padahal di bagian lapisan dalam telur itu ada beberapa lapisan yang mengancam anak-anak itu.

Diantara ancamana itu adalah mereka menjadi pasar perdagangan miras, narkoba, judi, prostitusi hingga human trafficing.

Sayangnya analisa mantan Kapolres Iwan Imam Susilo tidak ada yang menanggapinya. Padahal itu merupakan pemetaan atas analisa yang ditemukannya di lapangan terkait geng motor.

Analisa mantan Kapolres itu tampaknya hayung bersambut dengan Pj Wali Kota Tasikmalaya Cheka Virgowansyah.

Beberapa waktu lalu Cheka Virgowansyah mengatakan untuk menangani geng motor akan melakukan kajian.

Masalah geng motor oleh Cheka Virgowansyah dianalogikan tunuh yang sakit. Butuh dikaji apa penyebab sakitnya agar tidak ‘salah obat’ dalam menanganinya.

4.Kekerasan Seksual dan KDRT

Pelecehan seksual terhadap anak dan kekerasan dalam rumah tangga juga cukup dominan terjadi di Kota Santri.

BACA JUGA:Terbengkalai, Pemkot Banjar Bakal Ambil Alih Pengelolaan BWP

BACA JUGA:KPU Kota Tasikmalaya Bakal Maraton Sortir Dan Lipat Surat Suara Selama 10 Hari

Data dari sebuah lembaga bantuan hukum menemukan kasus kekerasan seksual kepada anak dalam satu bulan terjadi 4 kasus.

Kategori :