Ini bukan hanya masalah memanjakan diri, tetapi juga investasi pada kesehatan mental kita.
Penting untuk diingat bahwa manfaat liburan tidak hanya berhenti pada kesehatan fisik, tapi juga berdampak pada kesehatan mental.
Sebuah penelitian pada tahun 2018 menunjukkan bahwa mengambil cuti kerja selama empat hari dapat membantu mengatasi stres.
BACA JUGA:5 Wisata Baru di Pangandaran, Fasilitas Hingga Harga Masuk Lengkap Disini!
Menurut Marsha D. Brown, seorang psikolog klinis dari Florida, momen liburan adalah kesempatan untuk benar-benar melepaskan diri dari rutinitas harian.
Ia juga menekankan pentingnya fokus pada aktivitas yang disukai, seperti pergi ke pantai, hiking, atau menjelajahi tempat baru.
Namun, kendala muncul saat mencoba mengukur seberapa sering kita seharusnya merencanakan momen liburan ini.
Apakah cukup satu atau dua kali setahun, atau mungkin lebih sering? Ternyata, tidak ada aturan baku yang bisa diikuti oleh semua orang. Setiap individu memiliki kebutuhan dan toleransi stres yang berbeda.
Bryce Hruska menyarankan agar penting untuk menjadikan liburan sebagai kebiasaan yang menyatu dalam kehidupan sehari-hari.
Artinya, tidak perlu menunggu setahun sekali untuk memberi diri kita waktu istirahat. Liburan singkat yang terencana secara rutin sepanjang tahun dapat memberikan manfaat yang berkelanjutan.
BACA JUGA:Deretan Pantai Indah Di Jawa Barat, Pangandaran Masih Jadi Favorit
BACA JUGA:Pertama Kali ke Garut Ini 5 Rekomendasi Tempat Wisata Yang Bisa Kamu Kunjungi
Jadi, seberapa sering kita butuh liburan untuk menjaga kesehatan mental? Jawabannya mungkin tidak ada angka pasti, tapi yang jelas, momen liburan secara teratur adalah investasi berharga untuk kesejahteraan mental kita.
Jadi, jangan ragu untuk menandai tanggal liburan berikutnya di kalender Anda dan berikan diri Anda kesempatan untuk merasakan manfaatnya. Kesehatan mental Anda mungkin akan berterima kasih.