Urgensi Program Studi Manajemen Mutu Halal Dalam Membangun Jaminan Halal Yang Tangguh Di Indonesia

Urgensi Program Studi Manajemen Mutu Halal Dalam Membangun Jaminan Halal Yang Tangguh Di Indonesia

Fakultas Agama Islam Universitas Siliwangi menggelar sebuah agenda Dengar Pendapat yang mengusung tema penting: “Penyusunan Kurikulum Program Studi Manajemen Mutu Halal”.--(foto : istimewa)

RADAR TV - Tasikmalaya, 11 Juni – Fakultas Agama Islam Universitas Siliwangi menggelar sebuah agenda Dengar Pendapat yang mengusung tema penting: “Penyusunan Kurikulum Program Studi Manajemen Mutu Halal”. Acara ini bertujuan untuk memperkuat kualitas kurikulum guna mendukung kebutuhan industri halal yang berkembang pesat, dengan mengundang berbagai pihak terkait, baik dari pemerintah, industri, maupun masyarakat.

Dihadiri oleh berbagai perwakilan dari sektor pemerintah, industri, dan masyarakat, acara ini menyoroti urgensi pendirian Program Studi Manajemen Mutu Halal sebagai respon terhadap pesatnya pertumbuhan industri halal di Indonesia dan di seluruh dunia. Data dari The State of Global Islamic Economy (SGIE) Report menunjukkan peningkatan signifikan dalam pengeluaran konsumsi industri halal dari US$1,6 triliun pada tahun 2012 menjadi US$2,29 triliun pada tahun 2022.

BACA JUGA:Persis Solo Lepas 7 Pemain di Jeda Kompetisi, Buru Pemain Lini Belakang untuk Liga 1 2024/2025, Ini Alasannya

Kehadiran Program Studi ini tak hanya menjadi langkah strategis dalam menjawab kebutuhan zaman, tetapi juga penting untuk memastikan bahwa pertumbuhan industri halal berjalan sejalan dengan pembangunan ilmu pengetahuan yang berkualitas. Dr. Yusep Rafiqi, S.Ag., MM., salah satu tokoh terkemuka dalam acara ini, menekankan bahwa pendirian Program Studi Manajemen Mutu Halal menandai urgensi sumber daya manusia yang kompeten dalam mendukung ekosistem industri halal di Indonesia, dari regulasi hingga jaminan mutu halal.

Dalam diskusi yang berlangsung, para stakeholders, termasuk Dinas Pendidikan, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata Kota Tasikmalaya, serta Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian, dan Pengembangan Daerah Kota Tasikmalaya, menyoroti pentingnya kehalalan dalam berbagai aspek kehidupan, mulai dari kuliner hingga pengelolaan rumah sakit syariah.

BACA JUGA:Resmi Perpanjang Kontrak dengan Inter Milan Hingga Tahun 2029, Ini Kata Nicolo Barella

K.H M. Aminudin Bushtomi, Ketua Majelis Ulama Indonesia Kota Tasikmalaya, menyoroti dampak konsumsi makanan terhadap perilaku dan moral manusia, menjelaskan bahwa menjaga kehalalan makanan adalah kunci untuk menjaga akhlak dan kesehatan masyarakat. Sementara itu, perwakilan dari sektor ekonomi, seperti Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kota Tasikmalaya, menyoroti potensi besar kerjasama ekonomi dengan luar negeri yang membutuhkan jaminan mutu halal terhadap barang yang diperdagangkan.

Program Studi Manajemen Mutu Halal diyakini memiliki peran krusial dalam membangun jaminan halal yang tangguh, tidak hanya di Priangan Timur, tetapi juga di skala nasional maupun global. Optimisme terhadap penyerapan lulusan dari program ini juga ditekankan, mengingat setiap lapisan masyarakat membutuhkan keahlian dalam jaminan mutu halal yang diharapkan dapat diberikan oleh lulusan Program Studi Manajemen Mutu Halal.

Dengan demikian, pendirian Program Studi Manajemen Mutu Halal tidak hanya menjadi sebuah langkah progresif dalam bidang pendidikan tinggi, tetapi juga menjadi tonggak penting dalam membangun ekosistem industri halal yang kuat dan berkelanjutan di Indonesia. Langkah-langkah yang diambil dalam acara Dengar Pendapat ini diharapkan dapat menjadi landasan kokoh bagi masa depan industri halal Indonesia.

BACA JUGA:2 Ulama Ini Ustad Adi Hidayat dan Buya Yahya Jelaskan Waktu Puasa Arafah di Indonesia

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: