Lima Kucing Warga Di Ciamis Diduga Dimangsa Macan Tutul, Begini Kronologinya
Lima Kucing Warga Di Ciamis Diduga Dimangsa Macan Tutul, Bksda Bersama Warga Melakukan Penghalauan--Nurohman
Lima Kucing Warga Di Ciamis Diduga Dimangsa Macan Tutul, BKSDA Bersama Warga Melakukan Penghalauan
RADAR TASIK TV - Sabtu sore, 22 juni sekitar pukul 18:25, BKSDA Kabupaten Ciamis menerima laporan dari warga Cikupa ke petugas Resort BKSDA wilayah Gunung Sawal. Warga melaporkan bahwa ada macan tutul turun dan memangsa kucing.
Laporan tersebut langsung ditindak lanjuti oleh petugas BKSDA Kabupaten Ciamis, petugas melakukan pengecekan ke lokasi di Desa Cikupa, Kecamatan Lumbung, Kabupaten Ciamis.
BACA JUGA:RUNNING NEWS: Panggung Dibakar dan Alat Dijarah Penonton, Pihak Vendor: Tolong Bantu Cari Mereka
BACA JUGA:Berantas Judi Online, Babinsa dan Bhabinkamtibmas Dilibatkan, Ini Tugas Mereka di Daerah
Meski pihak bksda tidak melihat macan tutul, namun pihaknya bersama warga langsung melakukan tindakan penghalauan dengan membunyikan suara, seperti lodong karbit dan petasan. Antisipasi apabila ada satwa liar masuk ke pemukiman akan langsung kembali ke hutan.
Pihak BKSDA Kabupaten Ciamis menerima laporan bahwa lima kucing milik warga menjadi mangsa, diduga oleh macan tutul. Meski demikian pihak BKSDA tidak bisa mengidentifikasi bekas atau jejak kucing yang dimangsa.
“Pada malam minggu jam 18.25 WIB ada laporan dari masyarakat Cikupa ke resort BKSDA Gunung Sawal yaitu via telpon, Bahwa ada macan tutul turun memangsa kucing, jam 7 malem porsenil langsung melakukan pengecekan walapun macan tutulnya tidak keliatan akan tetapi petugas tetap melakukan penghalauan dengan berbagai cara seperti menyalakan lodong.”Ujarnya.
BACA JUGA:Bansos Presiden Tahun 2020 Diusut KPK, Bukan Pengembangan dari Korupsi Bansos PKH Kemensos
Kedepannya, BKSDA Kabupaten Ciamis akan tetap melakukan patroli penghalauan, bahkan pihak BKSDA sudah memesan kotoran singa, sebagai media penghalau alami macan tutul.
Asep Wawan mengimbau kepada warga, apabila kedapatan menemukan hewan liar untuk menabuh bunyi-bunyian, kentungan, lodong atau apapun untuk menghalau hewan liar supaya tidak masuk ke pemukiman warga.
Asep juga mengimbau kepada warga, jika masih bisa dihalau, diupayakan jangan sampai memasang jebakan, karena macan tutul termasuk hewan yang dilindungi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: