Ironi Dunia Pendidikan di Wilayah Pinggiran Ciamis, Akses Jalan Rusak Sekolah Sepi Peminat

Ironi Dunia Pendidikan di Wilayah Pinggiran Ciamis, Akses Jalan Rusak Sekolah Sepi Peminat

Akses Jalan Rusak, SDN 3 Panaragan Jadi Sepi Peminat, Sekolah Inisiatif Antar Jemput Siswanya Secara Gratis - Nurohman--

RADAR TASIK TV - Sekilas tidak ada yang berbeda dari SDN 3 Panaragan ini. dari segi fasilitas, SDN 3 Panaragan sudah cukup memadai, mulai dari musola hingga fasilitas WC.

Ruang kelas pun tampak bagus, layak untuk pembelajaran. jumlah guru pun terbilang cukup untuk proses pembelajaran di kelas.

Namun siapa sangka, jumlah siswa SDN 3 Panaragan hanya ada 40 siswa saja untuk kelas 1 sampai 6, dimana jumlah terkecil adalah kelas 3 sebanyak 2 siswa saja dan kelas 4 sebanyak 3 siswa. sehingga sistem pembelajaran kelas tiga dan empat pun digabung di satu ruang kelas.

Sekolah yang berada diujung Desa Panaragan ini, kesulitan mendapat siswa baru karena berada di dua kampung yang mengelilinginya, dengan jumlah penduduk sedikit.

Kondisi ini diperparah dengan akses jalan yang rusak parah, sehingga banyak siswa baru memilih sekolah lain meskipun lebih jauh tapi akses jalan bagus.

BACA JUGA: Warga dan Kang Prabu Do’a Bersama Untuk Kemajuan dan Kesejahteraan Tasikmalaya

BACA JUGA:Semarak Tahun Baru Islam Di Masjid Jami Nurul Huda Argasari, Gelar Baksos Dorong Anak Aktif Menimba Ilmu Agama

“Sebetulnya gini, kalo misalkan factor yang menjadi alasan  kenapa dari dusun yang berdekatan kurang minat menyekolahkan anaknya ke SDN 3 Panaragan, yang pertama memang ada akses jalan yang kurang memadai, yang kedua memang karena jumlah warganya yang masuk batas usia masuk sekolah memang segitu jumlahnya. Kita juga tidak bisa memaksakan kehendak orang tua, karena Kembali ke kebijakan keluarga.” Ujar Iwan, Kepala SDN 3 Panaragan.

Dengan kondisi demikian, pihak sekolah berinisiatif untuk melakukan antar jemput siswa. guru SDN 3 Panaragan mendapat tugas tambahan yaitu menjemput dan mengantar pulang dengan mobil atau motor pribadi  secara cuma-cuma atau gratis.

Hal ini dilakukan karena para orang tua siswa mempunyai keterbatasan ekonomi, sementara akses jalan menuju sekolah sejauh 1 kilometer kondisinya rusak dan jalan tanah, serta melintasi perkebunan sehingga membahayakan siswa jika sekolah dengan jalan kaki.

Antar jemput akan terkendala jika hujan, karena jalanya dari tanah sehingga kendaraan tidak bisa melintas.

“Pas waktu PPDB mengadakan rapat sama warga, kuwu dan rekan-rekan, setelah itu, baru ada orang tua yang bilang, kalo misalkan akses jalannya bagus insyaallah masuk SDN 3 Panaragan, karena ke sekolah lain jauh, bagaimana kalo misalkan dijemput, ujar orang tua. Seru juga, menjemput anak merupakan sebagai tantangan.” Ujar Toni, Guru SDN 3 Panaragan.

BACA JUGA:KPU Jabar Apresiasi Coklit Di Tasikmalaya Capai 100 Persen, Minta Daftar Pemilih Sementara Segera Ditetapkan

BACA JUGA:Sering Merasa Panik Attack? Kenali Ciri, Penyebab dan Beberapa Tips Untuk Meredakannya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: