Lestarikan Seni Tradisional Ala Komunitas Karinding Sadulur, Gelar Kemah Hingga Tadabur Alam

Lestarikan Seni Tradisional Ala Komunitas Karinding Sadulur, Gelar Kemah Hingga Tadabur Alam

LESTARIKAN SENI TRADISIONAL ALA KOMUNITAS KARINDING SADULUR Web--

RADARTASIKTV.Id - Para peserta Karinding Kemping Sapeuting jilid 6 sangat antusias mengikuti rangkaian kegiatan.

Pada malam hari, acara dimulai dengan kegiatan tawassul atau doa bersama. Dimana peserta mengenal lebih dalam mengenai nada tabuhan atau pirigan karinding, beserta filosofi yang terkandung di dalamnya.

Edoy Ngalegana, selaku  pupuhu (ketua) Karinding Sadulur, menuturkan, dengan  mengusung tema gugat sasakala purwadaksi, bertujuan agar para peserta dapat lebih memahami tentang jatidiri, pengembangan diri, dan pemberdayaan diri. 

Diharapkan dapat menginspirasi para peserta untuk terus menggali potensi diri mereka, semoga dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari, khususnya di masa yang akan datang.

Edoy menambahkan bahwa acara ini juga menjadi wadah bagi para pelaku seni karinding untuk terus berkreasi dan menjaga kelestarian kesenian tradisional sunda, khususnya karinding, yang merupakan salah satu simbol kekayaan budaya lokal. 

BACA JUGA:Syekh Yahya Jaber Isi Kajian di Radar Tasikmalaya, Paparkan Tiga Kunci Agar Jadi Ahli Al-Quran

BACA JUGA:Beraksi di Tempat Parkir, Residivis Curanmor Diringkus Polisi, Pelaku Curi Motor Pakai Kunci Palsu

Edoy menambahkan, kegiatan ini bisa terus memberi dampak positif, baik bagi individu maupun komunitas, dengan memperkenalkan filosofi kehidupan lewat seni. Edoy berharap dapat menumbuhkan semangat untuk terus berkarya dan menjaga budaya sunda.

Salah satu puncak acara Karinding Kemping Sapeuting, adalah sesi bedah materi dengan tema gugat sasakala purwadaksi,  disampaikan oleh Fiona Euis Tjantiari callaghan, seorang pemerhati budaya dan sejarah Tasikmalaya. 

Di tengah rangkaian acara, dilakukan juga prosesi sakral yaitu istrenan atau pengukuhan dua grup baru yang bergabung dalam lingkung karya seni karinding, di bawah naungan Karinding Sadulur, yaitu karawat atau karinding sholawat, dari Cigalontang, Kabupaten Tasikmalaya, dan grup Sekar Awi Astana dari Nangela, Cigantang Mangkubumi, Kota Tasikmalaya. 

Usai pengukuhan, karinding sadulur kini memiliki 17 grup yang tersebar di berbagai wilayah kota dan Kabupaten Tasikmalaya. Edoy berharap agar grup-grup ini tetap aktif dan terus bersemangat dalam berkarya dan melestarikan kesenian serta budaya sunda.

BACA JUGA:Tim Tanggap Bencana Kota Banjar Siap Siaga Hadapi Musim Penghujan, Personel Gabungan dan Mekanisme Antisipasi

BACA JUGA:Koramil 1214 Sukaraja Ternak Burung Puyuh Di Lahan Sempit, Hasil Telur Diberikan Kepada Anak-Anak

Simak Berita Selengkapnya dalam Video Berikut :

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: