PSU Jadi Pelajaran Untuk Perbaikan Kualitas Demokrasi, Pemilu Berlarut-Larut Berisiko Timbulkan Kejenuhan

PSU Harus Jadi Pelajaran Untuk Perbaikan Kualitas Demokrasi, Pemilu Berlarut-Larut Berisiko Timbulkan Kejenuhan--Fajar
RADARTASIKTV.ID - Aktivis Demokrasi Indonesia, yang juga mantan ketua KPU Kabupaten Tasikmalaya, Zamzam Jamaludin, menilai KPU telah berusaha keras menyelenggarakan PSU meski di tengah keterbatasan anggaran dan data yang tidak ideal.
Zamzam menyebut, minimnya alokasi anggaran dan masalah akurasi data menjadi tantangan utama penyelenggara PSU.
Meski demikian, PSU berhasil diselenggarakan dalam kurun waktu 60 hari, sesuai amar putusan Mahkamah Konstitusi.
Ia juga menanggapi langkah pasangan calon yang melakukan gugatan ke MK. Menurutnya, pengajuan sengketa adalah hak konstitusional setiap warga negara.
"Dari sisi penyelenggaraan, saya melihat KPU sudah berusaha sangat keras. Partisipasi tinggi di tengah kondisi tidak ideal adalah prestasi besar. Gugatan ke MK adalah sah-sah saja. Justru kalau diuji di MK dan hasilnya benar, itu memperkuat legitimasi pilkada," ujarnya.
Namun, Zamzam mengingatkan, proses pemilu yang berlarut-larut di Tasikmalaya berisiko menimbulkan kejenuhan publik dan menurunkan kepercayaan masyarakat terhadap proses demokrasi.
Ia berharap, dinamika psu ini menjadi pembelajaran penting bagi penyelenggara untuk memperbaiki kualitas demokrasi di masa depan.
BACA JUGA:Jangan Ada PSU Setelah PSU, Pengamat: Kedewasaan Elit Politik Jadi Kunci
Simak Berita Selengkapnya dalam Video Berikut :
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: