Bukan Aib, Sebutan Kota Banjar “Ripuh” Harus Jadi Pemicu Perbaikan, Tata Kelola Pemerintahan Harus Diubah

Bukan Aib, Sebutan Kota Banjar “Ripuh” Harus Jadi Pemicu Perbaikan, Tata Kelola Pemerintahan Harus Diubah

Bukan Aib, Sebutan Kota “Ripuh” Harus Jadi Pemicu Perubahan, Akademisi Dorong Pemkot Ubah Tata Kelola Pemerintahan--

RADARTASIKTV.ID - Beberapa pekan terakhir, masyarakat Jawa Barat digegerkan dengan pernyataan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi yang viral di media sosial.

Sejumlah kabupaten kota di Jawa Barat disebut sesuai dengan kondisi yang tengah dialaminya sekarang. Salah satunya Kota Banjar, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menyebut jika Kota Banjar sebagai kota yang paling ripuh

Menanggapi hal tersebut, Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Politik Bina Putera Banjar, Tina Cahya Mulyatin menyebut, sindiran tersebut harus menjadi evaluasi dan motivasi, untuk pemerintahan dan elemen masyarakat agar menjadi lebih baik dan tidak malu.

Pasalnya pujian atau sanjungan kerap membuat terlena dan enggan berubah. 

BACA JUGA:Gubernur Jabar KDM Sebut Banjar Kota Yang “Ripuh”, Pemprov Komitmen Bantu Pembangunan di Kota Banjar

BACA JUGA:Sapi Bantuan Presiden Prabowo Diterima Pemkot Banjar, Hewan Dibagikan Khusus untuk Keluarga Pra Sejahtera

"Pertama kita harus evaluasi terhadap apa yang disampaikan. Ripuhnya sejauh mana, di bidang apa. evaluasinya bagaimana. Yang kedua, menjadi motivasi, motivasi kepada kita, baik di pemerintahan ataupun segala lini dan masyarakat. Motivasi agar bisa menunjukkan, jangan sampai sebutan ripuh itu menjadi salah satu yang tetap dari tahun ke tahun. Jangan menjadi sesuatu hal yang memalukan atau aib untuk masyarakat kota banjar. Justru ini adalah momentum bahwa kita bisa lebih baik lagi. Kalau misal sanjungan atau pujian itu membuat kita terlena jadi kita enggak mau berubah," ujarnya.

Tina menambahkan pernyataan gubernur harus menjadi pemicu agar Pemkot Banjar dapat mengubah tata kelola pemerintahan dan tata kota menjadi lebih baik. 

Simak Berita Selengkapnya dalam Video Berikut :

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: