Pemkab Ambil Sampel Sungai Ciwulan yang Diduga Tercemar Akibat Limbah Pengolahan Kulit

Pemkab Ambil Sampel Sungai Ciwulan yang Diduga Tercemar, Diduga Pencemaran Akibat Limbah Pengolahan Kulit--
RADARTASIK.ID - Tim gabungan yang terdiri dari Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan, Bidang Lingkungan Hidup, Kecamatan Salawu, Puskesmas Salawu, dan Polsek Salawu, melakukan peninjauan langsung ke lokasi dugaan pencemaran selasa lalu.
Mereka mengambil sampel air sungai dan ikan udikan yang mati, di beberapa titik Sungai Ciwulan.
Kepala Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Tasikmalaya, Tatang Wahyudin, menjelaskan, pengambilan sampel dilakukan di titik perbatasan Garut dan Tasikmalaya.
Dari hasil investigasi awal, ditemukan beberapa ikan endemik yang mati, namun ikan jenis lainnya tidak mengalami kematian. Fenomena ini menurut Tatang menjadi kekhasan tersendiri, karena hanya ikan udikan yang mati.
BACA JUGA:Rumah Warga Di Cigalontang Ludes Terbakar, Kerugian Ditaksir Mencapai Ratusan Juta Rupiah
"Kami hari ini bekerjasama dengan lingkungan hidup yang juga mengambil sampel, dimana sampel-sampel ini akan ditindaklanjuti dengan uji lab," ujarnya.
Selain sampel air, tim juga mengambil sampel ikan yang mati untuk dilakukan uji laboratorium. Hal ini untuk memastikan apakah kematian ikan disebabkan oleh bakteri atau virus.
Camat Salawu menambahkan, pihaknya sudah melakukan pemeriksaan kesehatan terhadap 29 warga Kampung Naga. Dari jumlah tersebut, hanya dua orang yang mengalami gatal-gatal.
BACA JUGA:Disdikbud Kota Banjar Berencana Gelar Pendidikan Karakter, Bakal Diberlakukan Tahun Ajaran Baru
Yang menjadi kekhawatiran, dugaan pencemaran ini terjadi di objek wisata Kampung Naga, sehingga dikhawatirkan mengurangi tingkat kunjungan wisatawan.
"Kami akan memastikan tentang keamanan air tersebut, sehingga kunjungan wisatawan ke Kampung Naga tidak terganggu, dan wisatawan terus bertambah," tuturnya.
Kepala Desa Neglasari, Sobirin, menjelaskan ikan udikan yang mati merupakan ikan endemik Kampung Naga. Jenisnya antara lain Jongjolong, Beunteur, dan jenis lainnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: