Sanggar Cihuy Siapkan 16 Penari Terbaik untuk Kompetisi Tingkat Provinsi di Bandung

Sanggar Cihuy Siapkan 16 Penari Terbaik untuk Kompetisi Tingkat Provinsi di Bandung

Sanggar Cihuy Tasikmalaya siapkan 16 penari terbaik untuk kompetisi seni tari tingkat provinsi di Taman Budaya Dago Bandung--foto : istimewa

RADARTASIK.ID - Sanggar Cihuy Sukaratu, salah satu sanggar seni tari kebanggaan Kabupaten Tasikmalaya, akan memberangkatkan 16 penari terbaiknya untuk mengikuti perlombaan tingkat provinsi di Taman Budaya Dago, Bandung. Persiapan matang telah dilakukan dalam rangka kompetisi bergengsi yang menjadi barometer kualitas seni tari tradisional Jawa Barat ini.

Informasi tersebut terungkap dalam kegiatan Traveling Budaya yang dilaksanakan Protokoler Universitas Cipasung Tasikmalaya pada Minggu (22/6/2025). Adri Septian, atau yang akrab disapa Abah Cihuy, pendiri sekaligus pengelola sanggar yang telah berdiri sejak 2015, mengungkapkan optimismenya.

"Alhamdulillah, anak-anak sangat bersemangat dan sudah mulai latihan intensif sejak beberapa minggu terakhir. Kami siapkan koreografi khusus untuk 16 orang dengan lagu khas Cihuy yang baru saja kami buat," ungkap Abah Cihuy dengan penuh semangat.

BACA JUGA:Pemkot Banjar Sebut Sebagian Aset BWP Milik Perorangan, Cegah Persoalan Baru Aset Harus Jadi Milik Pemkot

BACA JUGA:PKB Tasikmalaya Siapkan Strategi Untuk Menangkan Pemilu 2029, Segera Lakukan Penyegaran Mesin Partai

Sanggar Cihuy memang tidak sekadar mengajarkan tarian klasik seperti Jaipong, tetapi juga menciptakan koreografi dan lagu sendiri yang telah bersertifikat hak cipta. Bahkan logo sanggar yang menampilkan penari anggun bernama Hanif Latifah juga telah dilindungi secara resmi, menjadikan Cihuy sebagai pelopor profesionalisme dalam dunia sanggar tradisional.

Kompetisi di Taman Budaya Dago ini merupakan kerja sama dengan Dinas Kebudayaan Kabupaten Tasikmalaya, menunjukkan dukungan pemerintah daerah terhadap pelestarian budaya lokal.

Menariknya, salah satu dari 16 penari yang akan tampil berasal dari Panjalu, Ciamis, menunjukkan jangkauan Sanggar Cihuy yang semakin meluas melampaui batas administratif Tasikmalaya. Hal ini membuktikan daya tarik dan kualitas pelatihan yang diberikan sanggar tersebut.

Dalam perjalanan 10 tahun, Sanggar Cihuy terus menunjukkan perkembangan signifikan. Bahkan pernah mencatat rekor rekrutmen tertinggi dengan 210 peserta dalam satu tahun, menandakan antusiasme masyarakat terhadap seni tari tradisional.

BACA JUGA:Bangunan SD Rusak, Kades Santanamekar Ungkap Kekecewaan, Ancam Bangun Sekolah Dengan Cara Swadaya

BACA JUGA:Lakukan Tindakan Asusila Oknum Ketua RT Dibekuk Polisi, Pelaku Akui Aksinya Dilakukan Dibeberapa Lokasi

Perjalanan Sanggar Cihuy tidaklah mulus. Berbagai tantangan mulai dari keterbatasan tempat, kesalahpahaman dengan pihak sekolah, hingga kendala biaya, semua dilalui dengan tekad kuat untuk menjaga kelestarian budaya Sunda.

Dedikasi Abah Cihuy bahkan membuatnya meninggalkan pekerjaan untuk fokus sepenuhnya pada dunia seni tari. "Kami ingin sanggar ini terus berkembang, memperluas tempat latihan, dan memberikan ruang yang lebih layak bagi para penari. Harapan saya, Sanggar Cihuy bisa menjadi rumah besar bagi generasi muda yang mencintai budaya," jelasnya.

Salah satu tarian andalan Sanggar Cihuy adalah Tari Kulem (Kaulinan di Lembur) yang pernah mengantarkan mereka meraih juara satu dalam kompetisi sebelumnya. Kini, tarian tersebut siap dilombakan kembali dalam versi terbaru untuk kompetisi tingkat provinsi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: