Fenomena Bendera One Piece Menjelang Hari Kemerdekaan, Simbol Imajinasi atau Isyarat Kritik?

Bendera One Piece dikibarkan sebagai simbol perlawanan, Foto Instagram--
RADARTASIKTV.ID- Bendera bajak laut khas serial One Piece yang dikenal dengan nama Jolly Roger, belakangan mulai banyak dikibarkan di berbagai tempat menjelang peringatan HUT RI ke-80.
Makna di Balik Bendera One Piece “Jolly Roger”
Simbol tengkorak bertopi jerami yang ikonik ini identik dengan karakter utama anime tersebut, Monkey D. Luffy, dan menjadi lambang kesetiaan antar kru bajak laut dalam cerita.
Secara historis, lambang tengkorak dan tulang menyilang kerap digunakan sebagai penanda bahaya atau ancaman.
BACA JUGA:UNSIL Dampingi Pembentukan Zona KHAS Pertama di Indonesia di Terminal Tipe A Kota Banjar
Dalam dunia One Piece, Jolly Roger adalah identitas resmi kapal dan kru bajak laut, layaknya bendera negara bagi para pelaut.
Namun, di dunia nyata, sebagian masyarakat mengartikannya sebagai simbol ketidakpuasan atau bentuk ekspresi terhadap ketimpangan sosial dan pemerintahan.
Respons Pemerintah terhadap Tren Ini
Fenomena ini mengundang perhatian dari berbagai pihak, termasuk pemerintah. Wakil Ketua DPR, Sufmi Dasco Ahmad, menyatakan bahwa pemasangan bendera fiksi seperti Jolly Roger bisa menjadi ancaman terhadap persatuan bangsa.
Ia menyinggung adanya dugaan upaya sistematis untuk memecah belah masyarakat melalui simbol non-negara.
Hal serupa juga disampaikan oleh Menko Polhukam Budi Gunawan. Ia memperingatkan masyarakat agar tidak menggantikan atau merendahkan posisi bendera Merah Putih dengan simbol fiksi, karena dianggap tidak menghormati sejarah perjuangan bangsa.
Ia menegaskan, tindakan semacam itu berpotensi melanggar UU Nomor 24 Tahun 2009, khususnya pasal 24 ayat (1), yang mengatur pelarangan pengibaran Bendera Negara di bawah bendera atau lambang lain.
Budi menyebutkan bahwa pemerintah akan mengambil tindakan hukum apabila ditemukan unsur kesengajaan dan provokasi dalam pemasangan bendera semacam itu. “Merah Putih adalah simbol perjuangan yang tidak boleh direndahkan oleh atribut fiksi,” ujarnya dalam pernyataan resmi, 1 Agustus 2025.
Anggota DPR, Firman Soebagyo, menyebut pemasangan bendera One Piece ketimbang bendera merah putih saat Agustusan sebagai bagian dari provokasi untuk menyerang pemerintah Prabowo Subianto. “Ini cara-cara provokatif yang ingin menjatuhkan pemerintahan,” kata politikus Golkar ini pada 31 Juli 2025
Apa Kata Hukum?
Meskipun pemerintah menyampaikan kekhawatiran, pakar hukum tata negara dari Universitas Mulawarman, Herdiansyah Hamzah, menyatakan bahwa tidak ada larangan dalam hukum positif terkait pengibaran bendera One Piece.
Selama bendera tersebut tidak dikibarkan lebih tinggi dari Merah Putih, maka tidak ada pelanggaran yang terjadi.
Menurut Herdiansyah, selama tidak ada tindakan yang merusak simbol negara—seperti membakar, menambah gambar pada Merah Putih, atau mengibarkannya dalam kondisi rusak, penggunaan bendera bajak laut ini dapat dianggap sebagai bentuk ekspresi warga negara.
“Bendera ini bukan lambang negara lain atau organisasi terlarang. Jadi, tidak ada dasar hukum untuk melarang,” tegasnya.
Ia juga menyebut fenomena ini sebagai bentuk kritik sosial yang muncul dari masyarakat. “Kritik tidak seharusnya dijawab dengan intimidasi hukum,” tambahnya saat dihubungi pada 3 Agustus 2025.
Antara Ekspresi Kreatif dan Nasionalisme
Bendera Jolly Roger yang muncul menjelang perayaan kemerdekaan mungkin bukan sekadar tren pop culture, melainkan simbol ekspresi generasi muda terhadap situasi yang mereka hadapi.
BACA JUGA:Masalah Banjir di RSUD dr. Soekardjo Tasikmalaya Teratasi, Dinas PUPR Alihkan Pembuangan Saluran Air
Meskipun menimbulkan perdebatan, penting untuk membedakan antara kritik simbolik dan tindakan yang mengancam kehormatan negara.
Di era kebebasan berekspresi, ruang diskusi perlu dibuka seluas-luasnya tanpa mengabaikan semangat nasionalisme yang telah dibangun para pendahulu.
Dalam kasus ini, Jolly Roger bisa jadi bukan symbol perlawanan untuk Indonesia, melainkan perlawanan terhadap ketimpangan yang dirasakan di dalamnya.
Bendera bajak laut menjadi alat ekspresi, bukan untuk menolak negara, tapi untuk menggugah negara agar mendengar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: